Bocah SD di Indramayu Meninggal

Sosok WD, Bocah SD di Indramayu yang Meninggal Saat Sekolah, Ibu Jadi TKW, Yatim Sejak Tahun Lalu

WD menurut pamannya sama dengan anak lainnya. Ia gemar bermain dengan teman-temannya.

|
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Makam WD, bocah kelas 3 SD di Indramayu yang meninggal dunia saat sekolah. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pihak keluarga masih tidak menyangka WD (10), kini sudah tiada. 

Bocah kelas 3 di SDN Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu itu meninggal dunia di sekolah saat jam istirahat pada Kamis (1/8/2024) kemarin.

WD yang awalnya berangkat ke sekolah dalam keadaan sehat, harus pulang dengan kondisi yang sudah tidak bernyawa.

Kala itu ia dilaporkan tergeletak dan pingsan.

Oleh pihak sekolah, korban dibawa ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu.

Namun, dalam perjalanan ke rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong.

WD mengembuskan nafas terakhirnya Kamis kemarin.

Pada Jumat (2/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah korban pun dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat dan diantar ratusan pelayat.

Penyebab kematian bocah malang sendiri masih simpang siur.

Namun kabar yang viral di media sosial, WD diduga menjadi korban bullying atau perundungan.

Polisi dalam hal ini langsung turun tangan, penyelidikan terhadap perkara ini pun tengah berjalan.

Sejumlah saksi mulai dari pihak sekolah hingga teman dari WD sudah diperiksa.

Paman korban, Agus Tarsudi (39) mengatakan, sosok korban sebenarnya sama seperti anak-anak pada umumnya.

Dalam kesehariannya korban biasa bermain dengan teman-temannya.

Secara pribadi, Agus tidak mengatahui apakah keponakannya itu memiliki permasalahan dengan temannya atau tidak.

Mengingat, korban sendiri juga tidak pernah bercerita soal masalah yang ia alami.

Agus menyampaikan, keponakannya itu merupakan sosok anak yang ceria.

Di rumah, WD diketahui tidak tinggal langsung dengan kedua orang tuanya.

Ibunya, Masirih tengah berada di Timur TTengah bekerja sebagai TKW.

Sedangkan ayahnya, Jakaria sudah meninggal dunia lantaran sakit sejak 1 tahun lalu.

“Di sini korban tinggal hanya dengan neneknya Caryuni dan kedua kakaknya,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (2/8/2024).

Pantauan Tribuncirebon.com, rumah duka korban di Desa Amis, Kecamatan Cikedung terus didatangi pelayat.

Kerabat, keluarga, hingga sejumlah pejabat datang ke rumah yang masuk ke dalam gang tersebut.

Dari pejabat yang hadir di antaranya adalah Camat Cikedung Encep RS, Kapolsek Cikedung Iptu Sujana.

Di sisi lain, dari dalam rumah duka, tampak nenek korban Caryuni terus menangis.

Ia coba ditenangkan oleh kerabat lainnya.

Untuk mengetahui penyebab pasti kematian WD, ibu korban yang berada di luar negeri, lanjut Agus menelepon dan meminta keluarga di kampung halaman agar jenazah anaknya diautopsi.

Jenazah WD pun sudah diautopsi di RS Bhayangkara Losarang Indramayu pada Kamis malam kemarin.

Bupati Indramayu, Nina Agustina dan jajarannya bahkan meninjau langsung proses autopsi ke rumah sakit.

Camat Cikedung, Encep RS menyampaikan, pemerintah akan ikut serta membantu pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya yang terjadi dalam kejadian tersebut.

“Untuk saat ini infonya masih simpang siur, tapi pemerintah hadir di sini, termasuk tadi kami mengantarkan korban hingga ke pemakaman,” ujar dia.

Agus Tarsudi mewakili keluarga sangat berharap penyebab dan kronologi meninggalnya WD bisa segera terungkap.

Pihaknya tidak ingin menduga-duga maupun menaruh curiga soal meninggalnya WD dan menyerahkan semua penanganan perkara kepada pihak kepolisian.

“Kalau untuk menempuh jalur hukum belum terpikir, kami cuma ingin tahu penyebab kematiannya saja,” ujar dia.

Pemakaman bocah kelas 3 SD yang meninggal dunia saat sekolah di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jumat (2/8/2024).
Pemakaman bocah kelas 3 SD yang meninggal dunia saat sekolah di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jumat (2/8/2024). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan menyampaikan, pihak kepolisian akan menangani serius perkara meninggalnya WD.

Proses penyelidikan pun tengah berlangsung.

Pihaknya juga meminta kepada semua pihak untuk mempercayakan penuh penanganan perkara kepada pihak kepolisian.

“Polisi akan bekerja dengan serius untuk menindaklanjuti perkara ini dengan profesional, akuntabel, dan prosedural,” ujar dia.

Adapun untuk penyebab kematian, polisi belum dapat mengungkap hal tersebut, termasuk memastikan apakah WD benar menjadi korban bullying atau bukan seperti yang banyak beredar.

Polisi dalam hal ini masih menunggu dahulu hasil dari autopsi yang sudah dilakukan pada malam hari kemarin.

“Untuk penyebab kematian kami belum bisa sampaikan saat ini karena kami juga masih melakukan penyelidikan, termasuk menunggu hasil autopsi dahulu,” ujar dia.

Baca juga: Update Bocah Kelas 3 SD Meninggal Saat Sekolah di Indramayu, Ini Kata Polisi

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved