Jembatan Rusak di Sukabumi

Nyaris Terputus, Guru dan Siswa di Sukabumi Bergelantungan Lalui Jembatan Rusak saat Sekolah

Ketegangan dirasakan para siswa dan guru SDN Cibadak yang harus bertaruh nyawa untuk sampai ke sekolahnya.

Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
Guru dan siswa SDN Cibadak di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, harus bergelantungan di jembatan rusak untuk pergi ke sekolah 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin


TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Ketegangan dirasakan para siswa dan guru SDN Cibadak yang harus bertaruh nyawa untuk sampai ke sekolahnya.

Mereka harus bergelantungan di jembatan miring untuk menyeberangi aliran sungai Cikaso sepanjang sekitar 50 meter di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Guru SDN Cibadak, Leni Sumarni, setiap hari bersama anak didiknya menyeberang dengan cara bergelantungan di jembatan yang sudah rusak parah.

Baca juga: Detik-detik Pengendara Motor Tewas di Bawah Roda Truk di Jalan Penghubung Cirebon-Indramayu 

Diketahui, jembatan itu rusak dihantam banjir bandang pada 29 Juni 2024 lalu. Terlihat seling jembatan terputus dan besi ambrol. 

Kondisi jembatan terlihat miring menyisakan satu bagian seling, jembatan itu terpaksa masih digunakan warga, guru dan pelajar agar bisa beraktivitas.

Leni mengaku jantungnya seakan mau copot saat bergelantungan menyeberangi sungai melalui jembatan rusak itu.

"Jantung tu berdebar-debar, perasaan saya takut, jadi nggk tenang, takut nyemplung atau anak didik saya juga takut terjatuh ke bawah, sungainya cukup dalam," ucap Leni.

Baca juga: Kesaksian Saka Tatal Soal Kasus Vina Cirebon, Bandingkan Sidang PK dengan Sidang 8 Tahun Silam

Tak hanya dilalui para pelajar SDN Cibadak, pelajar Madrasah Diniyah, SLTP hingga SLTA juga terpaksa melalui jembatan itu, karena tak ada lagi akses terdekat menuju sekolah.

Leni pun berharap pemerintah segera melakukan perbaikan atau membuat jembatan baru agar warga merasa aman saat menyeberangi sungai Cikaso itu.

"Kalau anak-anak itu memang lebih baik diantar sama orang tuanya karena antisipasi ada sesuatu yang tidak diinginkan, kami berharap segera ada penanganan dari pemerintah," ujar dia. 

Baca juga: 2.732 Bidang Tanah Dibebaskan, Tol Sepanjang 20,3 Kilometer Membabat 16 Desa di Kabupaten Nganjuk

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sukabumi, Lukman S, mengatakan, pihaknya akan melakukan pembangunan dari nol jembatan tersebut di bulan Oktober 2024 mendatang.

"Kita tadi laporan BPBD, tahap sekarang kita lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran, insya allah tahun ini di perubahan anggaran. Kerusakan sendiri itu harus pembangunan, bukan rehab, bangun lagi dari nol, insya allah itu di minggu ketiga bulan Oktober 2024," ujar Lukman kepada Tribun ditemui di Cikidang, Rabu (24/7/2024).

Lukman memastikan, pembangunan jembatan itu akan diprioritaskan mengingat itu merupakan akses vital bagi warga.

"Pasti diprioritaskan, kita dorong, jadi itu masuk prioritas program di perubahan anggaran," jelasnya.* 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved