Jangan Coba-coba Masukkan Siswa Titipan Seusai MPLS, Disdik Jabar Ungkap Konsekuensinya
Sekolah yang sengaja menambah Rombel atau memasukkan siswa titipan seusai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akan ketahuan
TRIBUNCIEBON.COM, BANDUNG - Plh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jabar, Ade Afriandi memastikan jumlah rombongan belajar (Rombel) di setiap sekolah saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, sudah terkunci dalam sistem.
Dikatakan Ade, sekolah yang sengaja menambah Rombel atau memasukkan siswa titipan seusai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), akan ketahuan karena semua data sudah terkunci dalam sistem.
"Secara sistem itu ada, misalnya sekolah A 12 Rombel, masing-masing 36 siswanya, itu dilaporkan dan dikunci dalam sistem dan itu akan terdata di Kemendikbud, dari PPDB tahap satu juga sebetulnya sudah mengunci, tidak diubah-ubah lagi," ujar Ade, Senin (15/7/2024).
Baca juga: Apa Itu Mie Lagu, Permen Pocong dan Air Semut? Ini Arti Teka-teki Makanan dan Minuman MPLS
Sehingga, kata dia, jika ada siswa yang masuk di luar sistem PPDB, akan ketahuan dan mendapatkan sanksi, baik siswa maupun sekolahnya.
"Konsekuensinya siswa itu tidak akan mendapatkan nomor induk dan rapot, sekolahnya tidak akan mendapatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS)," ucapnya.
Apapun modusnya, kata dia, menambahkan siswa atau rombel sesuai MPLS akan ketahuan. Sebab, tahun ini sistemnya sudah terkunci sejak PPDB tahap pertama.
"Kalau tahun lalu, yang saya dapat laporannya ternyata sistem tidak dikunci, tahun ini dikunci. Jadi, modusnya apapun juga akan ketahuan, makanya kita kunci Rombel itu," ucapnya.
Baca juga: 40 Template Name Tag MPLS 2024 SD/SMP/SMA/SMK Menarik dan Kekinian Beserta Cara Buatnya
Biasanya, kata dia, jalur titipan untuk siswa sesuai MPLS itu dikenal dengan sebutan jalur optimalisasi.
"Jalur optimalisasi itu istilah dari mereka yang terlibat dalam urusan tersebut, bentuknya itu penambahan jumlah siswa di dalam kelas. Misalnya, saat MPLS di dalam satu Rombel itu 40 siswa, tapi malah jadi 50 siswa. Itu terjadi, tapi tidak di semua sekolah," ucapnya.
Tahun ini, hal semacam itu tidak akan terjadi lagi karena sudah dibuat sistem yang dikunci sejak PPDB tahun pertama.
"Kita ingin sesuai aturan, hal-hal seperti itu tidak ada lagi ruang untuk sekolah tiba-tiba menambah jumlah siswa dalam Rombel," katanya. (Tribun Jabar/Nazmi)
Program Prabowo di Majalengka Molor Launching, Kontraktor Gagal Rampungkan Rintisan Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Bupati Majalengka Sidak Pembangunan Sekolah Rakyat, Geram Proyek Molor Dari Target |
![]() |
---|
Air Mata Narsila di Balik Sekolah Rakyat Indramayu: Cita-cita Menjadi Dokter Terkendala Biaya |
![]() |
---|
Ngopi Bareng Simpatisan, Selly Gantina Sentil Soal Kesenjangan Madrasah dan Sekolah Umum di Cirebon |
![]() |
---|
Pemkab Majalengka Alokasikan Rp 45,6 Miliar Untuk Rehabilitasi 280 Ruang Kelas Rusak Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.