Kasus Penganiayaan Bos Narkoba
OGAH DAMAI, Soal Anak Dianiaya Bos Narkoba Sumedang, Begini Harapan Orang Tua Kepada Polisi
Polres Sumedang bergerak cepat menangkap Bos Narkoba Sumedang bersama kroconya, yang telah menganiaya seorang pemuda hingga tewas.
Laporan Kontributor TribunCirebon.com, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Polres Sumedang bergerak cepat menangkap Bos Narkoba Sumedang bersama kroconya, yang telah menganiaya seorang pemuda hingga tewas.
Ketika mengendus adanya kejanggalan dalam kematian Daniar Satria Nugraha (20), warga Kampung Nagrak RT 01/05 Desa Naluk, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, polisi sigap melakukan penyelidikan.
Dalam penyelidikan, terungkap Daniar adalah korban penganiayaan. Polisi lalu menangkap Arizal Zakaria alias Ijal Hayam (35) warga Dusun Cilengkrang RT 01/17, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Muhamad Angruzaldi (26) warga Lingkungan Ragadiem, Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupatn Sumedang; dan RN alias Jeprut (21) warga Jalan Palasari Gg. PLN, Sumedang Selatan.
Baca juga: Detik-detik 15 Siswa SMP Asal Cimahi Kecelakaan Angkot di Bandung, Begini Kondisi Terkini Korban
Tak dinyana, Ijal Hayam adalah bos narkoba di Sumedang. Dari tangannya polisi mengamankan satu juta butir obat-obatan terlarang, mengamankan pula senjata api dan ratusan butir peluru.
Jumat (17/5/2024) siang, polisi melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Ijal Hayam bersama sejumlah anak buahnya kepada Daniar. Korban ini dilaporkan meninggal dunia setelah mejalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Minggu (31/3/2024) sore.
"Saya sih berharap penegak hukum beri hukuman setimpal. Ini seolah-olah direncanakan, saya bukan orang hukum, tidak tahu soal pasal-pasal, saya sebagai bapaknya, anak ditimang-timang sejak kecil, kok begitu mudah (pelaku) main hakim sendiri," kata Wikana, ayah Daniar di lokasi rekonstruksi.
Baca juga: GEMPA Magnitudo 3,5 Goyang Sumedang, Dari Pergerakan Sesar, Getarannya hingga 10 Detik Lebih
Dia mengatakan bahwa dia seorang yang aktif dalam olah raga bergenre beladiri. Dan sering menjadi penengah jika teradi keributan-keributan. Yang pertama dia amankan dari amuk massa, justru pelakunya.
Nasib berkata lain, justru pihak yang sering dia "bela", malah yang membuat anaknya meninggal dunia.
Wikana lantas berkisah tentang anaknya yang dulu sempat ingin masuk Korps Bhayangkara, namun terkendala fisik di bagian matanya.
Baca juga: GEMPA HARI INI di Jawa Barat Menggoyang Tasikmalaya Magnitudo 2,7 dan Sumedang Magnitudo 3,5
"Matanya seperti yang menangis terus. Kemudian dia cerita ke neneknya, bahwa yang namanya kerja tentu bisa di mana saja," kata Wikana.
Ketika tahu anaknya dianiaya hingga sempat koma dan akhirnya meninggal dunia, Wikana mendengar nama-nama pelaku seperti Ijal Hayam. Tapi dia tak mengenalnya.
Menurutnya, yang justru mengenal nama itu adalah anak-anak lulusan SMA, yang mengatakan kepadanya bahwa Ijal Hayam adalah bandar besar dan kebal hukum.
Baca juga: JADWAL Proliga 2024 Hari Ini 18 Mei 2024, Jakarta Pertamina Enduro vs Jakarta Elektrik PLN
"Tapi kemudian ada kabar baik dari kepolisian, pelaku ditangkap," katanya.
Beberapa lama setelah anaknya meninggal dunia, Wikana mengaku kedatangan orang dari keluarga Ijal Hayam. Utusan itu datang ke rumahnya. Di rumahnya, istrinya menangis sambil memeluk Wikana. Kehilangan Daniar itu serasa petir yang membuat isi dada getir.
20 Prompt Gemini AI Keren, Tinggal Copy Paste, Siap Pakai Langsung Edit di HP, Gambar 3D |
![]() |
---|
Marc Klok Dipastikan Absen Saat Persib Hadapi Arema FC, Adam Przybek Dimainkan? Ini Kata Bojan Hodak |
![]() |
---|
Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 99 Libatkan 3 Kendaraan, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Pilihan Prompt Gemini AI: Prompt Gaya Wisuda, di Cafe dan Pinggir Pantai Mirip Action Figure 3D |
![]() |
---|
Mudahnya Edit Foto Polaroid Bareng Artis Idola Mirip 3D Realistis Pakai Aplikasi Gemini AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.