Tragedi di Ciater

Pengakuan Sopir Bus yang Alami Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jabar, Kaget Saat Tahu Rem Blong

Sadira mengatakan sebelum melanjutkan perjalanan, montir sudah memperbaiki rem bus tersebut. Namun tiba-tiba blong.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Sadira, sopir bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Ciater Subang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Subang Ahya Nurdin 

TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Kecelakaan maut bus Putera Fajar di Ciater Subang yang menewaskan 10 penumpang pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok dan satu warga Subang, serta puluhan penumpang lainnya luka-luka tersebut diduga akibat rem blong.

Berdasarkan keterangan sopir bus nahas tersebut, Sadira, rem mobil yang ia kemudikan blong saat memasuki turunan Perempatan Sariater.

"Waktu itu, pada saat abis makan sore di rumah makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan."

Namun nahas saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba -tiba saya tekan rem, perseneling saya coba masukin, enggak masuk-masuk, ternyata anginnya tiba tiba abis," kata Sadira, saat ditemui Tribunjabar, di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024) pagi.

Menurut Sadira, setelah tahu remnya blong, saat itulah ia kelabakan mencari jalur penyelamat tapi tidak ada.

"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya.

Maka waktu itu ia membuang kendaraan yang dikemudikan tersebut ke kanan dan mengenai mobil Feroza serta  3 motor.

Sementara di depannya ada sekitar 5 motor yang jika tidak dibuang akan banyak korban.

Bus parawisata yang mengangkut para siswa dan tenaga pendidik SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Gerbang 2 Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam, berhasil dievakuasi.
Bus parawisata yang mengangkut para siswa dan tenaga pendidik SMK Lingga Kencana Depok yang terguling di Gerbang 2 Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam, berhasil dievakuasi. (Tribun Jabar/Deanza F)

"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.

"Namun ternyata korbannya juga banyak, saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," katanya.

Sadira juga mengaku, sebelum melanjutkan perjalanan, saat istirahat makan, rem mobil tersebut sudah diperbaiki oleh montir dan sudah normal.

"Tapi sayang, tiba-tiba  rem tersebut blong saat masuk turunan pertigaan Sariater, hingga akhirnya terjadi kecelakaan maut ini," ujarnya.

Terkait kondisi lukanya, Sadira mengaku dirinya hanya mengalami luka sedang.

"Saya hanya mengalami luka sedang tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini, hanya mengalami memar di bagian kepala tangan dan kaki," ujarnya.

Baca juga: Suasana Terkini di Lokasi Kecelakaan Maut Ciater Subang Jabar, Warga Gelar Doa Bersama & Salat Gaib

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved