Tragedi di Ciater
SOSOK Ini Minta Pemerintah Tegas Larang Study Tour dan Usut Tuntas Pelanggaran PO Bus, Ada Apa?
Kang Dedi Mulyadi (KDM) meminta pemerintah mengevaluasi total aturan berkaitan dengan kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang di Ciater
Laporan Kontributor TribunCirebon.com, Subang, Ahya Nurdin
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG – Kang Dedi Mulyadi (KDM) meminta pemerintah mengevaluasi total aturan berkaitan dengan kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang di Ciater, Kabupaten Subang.
Menurutnya kegiatan di luar sekolah yang biasa disebut study tour harus dievaluasi karena tidak ada jaminan keselamatan pada siswa. Tidak hanya itu kegiatan tersebut pun banyak dikeluhkan karena beban pembiayaan.
“Kemudian bus yang digunakan selalu dipilih yang harga murah, kalau murah pasti kualitasnya ada yang di bawa standar,” ucap KDM saat meninjau bangkai bus Putera Fajar di Terminal Subang, Senin (13/5/2024).
Baca juga: SUKABUMI dan Cianjur Ingin Lepas dari Jawa Barat, Benarkah Masuk Jadi Provinsi Pakuan Bagasasi?
Dari hasil peninjauan yang dilakukan bersama pihak kepolisian dan Kemenhub didapati fakta bahwa bus tersebut sudah berusia tua namun di-upgrade kembali. Selain itu KIR dari bus tersebut pun sudah lewat masa berlakunya.
“Kemudian sopir bus juga sudah ada tanda-tanda bahwa ketika di rumah makan di atas, busnya dalam kondisi bermasalah tapi selalu memaksakan akhirnya terjadi seperti itu,” ujarnya.
Atas dasar itulah KDM berharap pemerintah melakukan evaluasi total terhadap dua hal.
Baca juga: 169 Desa dan 16 Kecamatan Siap Lepas dari Cirebon Raya, Siap Deklarasi Jadi Nama Kabupaten Ini
Pertama melarang sekolah membuat kegiatan apapun yang ujungnya adalah piknik. Lebih baik kegiatan dilakukan di sekitar sekolah.
Kedua, kata KDM, meminta Kemenhub membuat aturan tegas pada mobil yang dianggap sudah tidak laik jalan agar tidak di-upgrade atau modifikasi dalam bentuk apapun.
“Karena kita tahu sendiri warga itu senang yang casingnya bagus, dibanding dengan yang dalamnya (mesin) bagus,” ujarnya.
Baca juga: 16 Petugas Keamanan BIJB Kertajati Majalengka hingga Teknisi Asrama Haji Indramayu Mulai Disiagakan
Ia yakin jika pemerintah tegas maka peraturan itu akan dituruti oleh semua pihak. Seperti halnya saat KDM menjadi Bupati Purwakarta melarang sekolah membuat kegiatan study tour.
“Taat tidak taat itu tergantung ketegasan. Dulu saya saat jadi bupati melarang dan ditaati, bahkan sampai sekarang Disdik Purwakarta masih tegas melarang,” ucapnya.
Terakhir, pria yang identik dengan iket putih itu pun meminta Polri dan Kemenhub untuk mengusut tuntas pelanggaran yang dilakukan oleh pihak PO bus sehingga menyebabkan banyak korban jiwa.
Baca juga: JADWAL PROLIGA 2024 di GOR Pangsuma Pontianak, Jakarta Elektrik PLN vs Jakarta Popsivo Polwan
“Saya meminta pihak kepolisian dan Kemenhub untuk mengusut tuntas berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh PO bus ini. Jangan sampai kejadian serupa kembali terjadi dan memakan korban lain,” ujar Kang Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan tersebut telah berusia tua. Hanya saja bus tersebut telah mengalami berbagai modifikasi dan upgrade pada bagian bodynya. Tidak hanya itu bus pun dibuat lebih tinggi dari ukuran standar agar terlihat lebih kekinian.(*)
BREAKING NEWS- Polisi Tetapkan Sosok Ini Tersangka Kasus Kecelakaan Maut di Ciater, 11 Orang Tewas |
![]() |
---|
5 Poin Pernyataan Pihak SMK Lingga Kencana soal Kecelakaan Bus di Subang |
![]() |
---|
Cerita Saksi Mata Kecelakaan Maut di Ciater Subang, Bus Sempat Oleng Lalu Menabrak Mobil dan Motor |
![]() |
---|
KNKT Periksa Bangkai Bus Putera Fajar Pasca Alami Kecelakaan di Ciater Subang |
![]() |
---|
Seluruh Jenazah Korban Tewas Dalam Kecelakaan Bus di Ciater Sudah Dibawa ke Rumah Duka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.