Mudik Lebaran 2024

Kolong Jembatan Jadi Alternatif Warga Lokal Sebrangi Jalur Pantura Indramayu Saat Momen Mudik

Kolong jembatan menjadi alternatif bagi warga lokal untuk menyebrangi Jalur Arteri Pantura Indramayu saat musim mudik lebaran tiba.

Tribuncirebon.com/Handika Rahman
Warga saat melintas kolong jembatan di Desa Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/4/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman


TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kolong jembatan menjadi alternatif bagi warga lokal untuk menyebrangi Jalur Arteri Pantura Indramayu saat musim mudik lebaran tiba.


Seperti yang terlihat di Desa Legok, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/4/2024).


Tidak sedikit warga yang memilih lewat kolong jembatan untuk bisa sampai ke lajur sebrang di Jalur Arteri Pantura.


Alasan mereka beragam, mulai karena dinilai lebih aman mengingat kendaraan yang melintas di Jalur Arteri Pantura saat lebaran kondisinya padat dan melaju dengan kencang.

Baca juga: H-3 Lebaran Idul Fitri 2024, Jalur Puncak Cianjur Masih Landai dan Sepi Pemudik


Hingga alasan menghemat waktu dan tenaga. Pasalnya, banyak u-turn di Jalur Arteri Pantura yang ditutup oleh pihak kepolisian demi kelancaran arus lalu lintas.


Kondisi ini membuat warga lokal harus menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya hingga menemukan u-turn yang masih dibuka.


Kaso (60), salah satu tokoh masyarakat di Desa Legok menceritakan, untuk menyiasati kondisi tersebut, ia dan warga lainnya berinisiatif membuat jalan penyebrangan lewat kolong jembatan.


"Ini sudah lama sekali, bahkan sebelum adanya Tol Cipali, jadi tujuannya untuk menyebrang ke jalur sebaliknya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (7/4/2024).


Kaso menceritakan, dulu sebelum adanya jalan alternatif lewat kolong jembatan ini, warga sama sekali tidak bisa berputar arah di Jalur Pantura.


Apalagi kondisi Jalur Arteri Pantura kala itu sangat padat karena belum adanya Jalan Tol Cipali.

Baca juga: Kocaknya Pemudik di Cirebon, Pasang Tulisan Mudik ke Kampung Halaman, Tapi Lupa Halaman Berapa


Untuk memudahkan aktivitas, lanjut Kaso, ia mempunyai ide untuk memanfaatkan kolong jembatan yang ada di desa mereka sebagai media penyebrangan.


Warga di Desa Legok pun bergotong royong untuk menata kolong jembatan agar layak dan nyaman dilintasi.


Termasuk membuat akses jalan dengan anyaman bambu dari Jalur Arteri Pantura turun ke bawah jembatan.


Uniknya, siapapun boleh melintas kolong jembatan itu untuk menyebrang tanpa mematok tarif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved