Cuaca Ekstrem Melanda Kabupaten Cirebon
Imbas Banjir, Pembenahan Sungai Cisanggarung Cirebon Ditargetkan Dimulai Mei 2024
Untuk mengatasi dampak pasca-banjir, Pemkab Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu dari tanggal 7 hingga 13 Maret 2024.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Banjir yang baru-baru ini melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon diketahui disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisanggarung.
Debit air yang melampaui kapasitas normalnya menyebabkan terendamnya beberapa desa yang dilintasi sungai tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS: Belasan Rumah di Klangenan Kabupaten Cirebon Rusak Akibat Hujan dan Angin Kencang
Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah mendesak otoritas sungai, khususnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, untuk segera melakukan normalisasi sungai.
Tindakan tersebut direspons dengan cepat, dan proses normalisasi Sungai Cisanggarung dijadwalkan dimulai pada bulan Mei 2024.
Bupati Cirebon, Imron mengungkapkan, bahwa normalisasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir.
"Kami telah berkoordinasi, dan normalisasi Sungai Cisanggarung akan dilaksanakan oleh BBWS pada bulan Mei," ujarnya, pada Kamis (14/3/2024).
Ia menjelaskan, bahwa normalisasi sangat penting karena sungai tersebut mengalami pendangkalan yang signifikan.
Di mana, mengakibatkan ketidakmampuan sungai untuk menampung debit air yang tinggi saat hujan deras.
"Perlunya langkah-langkah pencegahan yang optimal untuk mencegah terjadinya banjir yang dapat merendam pemukiman warga di sekitar sungai," ucapnya.
Selain itu, Imron juga mengakui pentingnya strategi pengelolaan sumber air yang tepat di Sungai Cisanggarung.
Terutama untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi desa-desa di sekitarnya selama musim kemarau.
Untuk mengatasi dampak pasca-banjir, Pemkab Cirebon telah menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu dari tanggal 7 hingga 13 Maret 2024.
Dengan status ini, pemerintah fokus pada pendistribusian bantuan logistik kepada warga dan melakukan pemulihan terhadap infrastruktur yang terdampak banjir.
"Kita harus bersiap mengantisipasi dan menyelesaikan masalah ini," jelas dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.