Banjir di Cirebon Timur

Kondisi Terkini Banjir Cirebon Timur, Air Belum Surut Bahkan Semakin Tinggi di Gebang

Hingga tadi malam, banjir yang merendam Gebang Ilir, Cirebon, semakin tinggi. Kini sudah setinggi paha.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Air masih menggenang Desa Gebang Ilir, di Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/3/2024) malam sejak banjir pertama kali datang ke pemukiman pada Selasa malam kemarin. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon, Jawa Barat belum juga surut.

Hal itu seperti yang terlihat di Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rabu (6/3/2024) malam.

Padahal, banjir yang melanda 36 desa di 9 kecamatan wilayah timur Kabupaten Cirebon itu sudah terjadi sejak Selasa malam kemarin.

Artinya, hingga kembali malam banjir belum ada tanda-tanda surut.

Pantauan di lokasi, air masih menggenang di sejumlah titik padat penduduk di Desa Gebang Ilir.

Tak ada aktivitas berarti dari masyarakat akibat banjir tersebut.

Hanya sesekali warga melintas demi keperluan mendesak, seperti membeli sesuatu ke warung.

Salah satu warga, Ali Imron (42) mengatakan, banjir sudah terjadi sejak Selasa malam sekira pukul 00.00 WIB.

Saat itu, air sudah menggenang desanya dengan ketinggian sekitar 20 sentimeter atau semata kaki orang dewasa.

"Puncaknya mah pagi (Rabu pagi)," ujar Ali saat diwawancarai media, Rabu (6/3/2024) malam.

Sampai kembali malam pun, kata dia, belum ada tanda-tanda air surut.

Justru, ketinggian air makin naik.

"Kemarin itu sekira pukul 12 malam, masih semata kaki, nah pagi mulai naik sampai sebetis dan sekarang sepaha," ucapnya.

Hasil informasi yang diperolehnya, banjir tersebut merupakan kiriman dari hulu atau wilayah Kabupaten Kuningan.

Lalu diperparah dengan Bendungan Cikeusik yang tidak kuat nampung seluruh air.

"Banyak sih alasannya, apalagi ini padat penduduk."

"Harapannya, ya, jalur air tolong diperbaiki lagi lah, khususnya pendangkalan kali itu segera dikeruk biar cepat beres gitu. Kasihan bagian hilir kayak gini kena imbasnya doang," jelas dia.

Seperti diketahui, badai banjir menerjang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Rabu (6/3/2024) dini hari.

Hal itu mengakibatkan sekitar 20.000 rumah warga terendam.

Kondisi darurat dipicu oleh hujan deras serta meluapnya Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes yang melintas di wilayah timur kabupaten tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya menyampaikan, bahwa situasi terus dipantau.

"Ya, update sampai sore ini, terdapat 9 kecamatan di 36 desa yang terendam banjir," ujar Deni saat diwawancarai media di Polsek Pabedilan, Rabu (6/3/2024).

Kata Deni, asesmen sementara menunjukkan bahwa lebih dari 83.000 warga terdampak.

Dengan 20.000 rumah terendam dari 36 desa yang terkena dampak banjir.

Dijelaskannya, bahwa situasi masih genting di beberapa daerah, seperti Desa Cilengkrang Induk, Kecamatan Pasaleman; Desa Ciuyah, Desa Mekarsari, dan Desa Cibogo, Kecamatan Waled.

"Ketinggiannya bervariasi sampai paling tinggi 1,2 meter," ucapnya.

Deni menambahkan, proses evakuasi terus dilakukan di Desa Sidaresmi, Kecamatan Pabedilan; Desa Ambit, Kecamatan Waled; dan Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap sedia menghadapi situasi darurat yang masih berlangsung.

Adapun, 9 kecamatan yang terdampak banjir itu, yakni Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang, dan Pabuaran.

Baca juga: Berkah di Balik Bencana Banjir di Cirebon, Izul Banyak Didatangi Pemilik Motor yang Mogok

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved