Majalengka Berbicara Episode II, Diskominfo Bakal Luncurkan 2 Inovasi Ini

Majalengka Berbicara (Mabar) episode II digelar pagi tadi, Selasa (5/3/2024).

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman (kedua kanan), bersama sejumlah narasumber dalam Mabar Episode II di Gedung Yudha Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (5/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggelar Majalengka Berbicara (Mabar) Episode II, Selasa (5/3/2024).

Kegiatan yang sekaligus menjadi peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 tersebut digelar di Gedung Yudha Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

Mabar Episode II tersebut membahas tema tentang Sinergitas Pemerintah dan Media Dalam Menangkal Informasi Hoaks Pasca Pemilu dan Menjelang Pilkada Serentak 2024.

Tiga narasumber dalam kegiatan tersebut ialah Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman; Kabid Organisasi PWI Jawa Barat, Ghiok Riswoto; dan Ketua PWI Kabupaten Majalengka, Pardi Pai Supardi.

Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, mengatakan, Mabar kali ini terasa spesial, karena dikolaborasikan dengan peringatan HPN 2024.

Karenanya, menurut dia, Mabar Episode II tersebut mengangkat tema mengenai sinergitas pemerintah dan media dalam menangkal penyebaran berita hoaks.

"Berita hoaks ini harus dicegah penyebarannya, karena dampaknya luar biasa bagi masyarakat," kata Gatot Sulaeman saat ditemui usai Mabar Episode II di Gedung Yudha, Selasa (5/3/2024).

Dalam kesempatan itu, Gatot juga menyampaikan Diskominfo Kabuparen Majalengka bakal meluncurkan inovasi dalam program teknologi informasi.

Di antaranya, inovasi yang berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mendeteksi serangan siber ke website Pemda Kabupaten Majalengka.

"Dalam waktu dekat, kami juga akan meluncurkan inovasi terkait simpul jaringan geospasial yang merupakan program nasional," ujar Gatot Sulaeman.

Sementara Ketua PWI Kabupaten Majalengka, Pardi Pai Supardi, mengatakan, yang membedakan media massa dengan media sosial ialah dalam hal pengecekan fakta dalam suatu peristiwa.

Pasalnya, dalam kode etik jurnalistik wartawan diharuskan mencari data yang jelas dan akurat sebelum menulis berita maupun suatu peristiwa.

"Salah satu tugas jurnalis adalah mengecek setiap informasi, dan memastikan kebenarnnya seperti apa, dikroscek dulu, sehingga tidak asal percaya untuk memastikan itu bukan berita hoaks," kata Pardi Pai Supardi.

Baca juga: Mabar Volume I, Pj Bupati Majalengka Bahas Sidirut Gaya Artis: Hari Ini Kami Luncurkan Dua Inovasi

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved