Cara Diskominfo Majalengka Tangkal Penyebaran Berita Hoaks, Kolaborasi Dengan Jabar Saber Hoaks

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggelar Majalengka Berbicara (Mabar) Episode II, Selasa (5/3/2024).

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah narasumber saat menyampaikan materi dalam Mabar Episode II di Gedung Yudha Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (5/3/2024) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menggelar Majalengka Berbicara (Mabar) Episode II, Selasa (5/3/2024).


Kegiatan itu berlangsung di Gedung Yudha Pendopo Gedung Negara Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.


Mabar Episode II tersebut membahas tema tentang Sinergitas Pemerintah dan Media Dalam Menangkal Informasi Hoaks Pasca Pemilu dan Menjelang Pilkada Serentak 2024.


Kepala Diskominfo Kabupaten Majalengka, Gatot Sulaeman, mengatakan, dalam menangkal berita hoaks jajarannya berkolaborasi dengan Jabar Saber Hoaks.

Baca juga: DKP3 Majalengka Siapkan Gerakan Pangan Murah Setiap Bulan, Ini Jadwal Lengkap dan Lokasinya


Menurut dia, kolaborasi tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan menginformasikan saat menemukan berita hoaks yang beredar di masyarakat.


"Sejak 2023 juga telah dibentuk Majalengka Saber Hoaks yang rutin melaksanakan diseminasi informasi kepada masyarakat," ujar Gatot Sulaeman saat ditemui usai Mabar Episode II di Gedung Yudha, Selasa (5/3/2024).


Selain itu, pihaknya pun mengumpulkan admin media sosial seluruh perangkat daerah dan akun lainnya sehingga saat ada informasi kejadian apapun dikomunikasikan dahulu sebelum diposting.


"Kami juga berkolaborasi dengan Jabar Saber Hoaks dan komunitas saber hoaks sehingga setiap informasi tersampaikan kepada masyarakat," kata Gatot Sulaeman.


Sementara Seksi Organisasi PWI Jawa Barat, Ghiok Riswoto, yang menjadi narasumber dalam Mabar Episode II menyampaikan, tantangan untuk menangkal berita hoaks di momen menjelang Pilkada Serentak 2024 ialah kebiasaan masyarakat yang membuka media sosial hampir setiap jam.


Namun, mereka tergolong jarang membuka portal berita, sehingga potensi untuk terpapar hoaks cukup tinggi, karena minimnya minat membaca masyarakat.


"Netizen juga biasanya berkomentar tanpa membaca keterangan atau caption dari sebuah unggahan di media sosial," ujar Ghiok Riswoto.

Baca juga: Pilbup Majalengka Mulai Menghangat, Sekda Eman Suherman Dapat Dukungan dari Ratusan Mantan Kuwu


Ghiok mengakui, hal itu menjadi tantangan bagi Diskominfo Kabupaten Majalengka untuk mempunyai formula penulisan caption yang pendek tetapi informasinya tersampaikan kepada masyarakat.


Pihaknya mengingatkan, peran media harus berpihak kepada masyarakat sehingga mengetahui para calon yang maju dalam Pilkada Serentak 2024, dan bisa menentukan pilihannya.


"Upaya ini untuk mencegah agar media tidak terkecoh terhadap narasi yang dibangun buzzer, dan disebarkan secara masif di media sosial," kata Ghiok Riswoto.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved