Bocah Disiram Air Panas

Kejamnya Buyut Siksa Cicit di Indramayu Hingga Disiram Air Panas, Ternyata Bukan Kali Pertama

Ternyata korban kerap mendapat siksaan dari buyutnya. Hal ini diungkap tetangga.

|
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kondisi bocah 10 tahun yang jadi korban penyiraman air panas oleh buyutnya saat sudah diamankan di rumah ayahnya di Desa Lempuyang, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kamis (8/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sungguh kejam apa yang dilakukan lansia di Kabupaten Indramayu, ia tega menyiksa cicitnya atau cucu dari anaknya sendiri.

Tubuh sebelah kanan bocah yang berinisial AS itu kini melepuh mulai dari ketiak hingga pinggang.

Bocah berusia 10 tahun itu pun sesekali merenggek dan menangis, ia menahan perih dan pedih di tubuhnya.

Luka tersebut diketahui didapat korban usai disiram air panas yang masih mendidih oleh buyutnya sendiri karena meminta makan nasi goreng.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di rumah sang buyut di Blok Cilege Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu pada Senin (5/2/2024) kemarin.

Terungkapnya kejadian ini pun berawal dari orang tua korban yang mendapat laporan dari tetangga.

Ayah dari AS, Asmawi (29) mengatakan, masih menurut keterangan tetangga, anak pertamanya itu rupanya sudah sering mendapat penyiksaan.

"Info dari tetangga, sering dapat penganiayaan, katanya disundut pakai obat nyamuk, diceburin ke sawah ke selokan, sering juga dilemparin pakai piring," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (8/2/2024).

Asmawi menyampaikan, penyiksaan tersebut bahkan disaksikan langsung oleh para tetangga.

Perihal penyiksaan ini, Asmawi sendiri mengaku terkejut. 

Padahal sebelum bercerai dengan sang istri dan tinggal di rumah itu tiga tahun lalu, ia tidak pernah melihat langsung anaknya disiksa.

Jika pun dipukul atau dimarahi, lanjut dia, masih dalam taraf kewajaran untuk mendidik.

"Kalau sekarang sampai disiram air panas, ini sudah diluar wajar," ujar dia.

AS sendiri diketahui memang dititipkan kepada buyutnya tersebut setelah kedua orang tuanya berpisah.

Ayah korban lalu bekerja di Bekasi sedangkan ibu korban bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW di negara Taiwan.

"Kronologi awalnya sih, si anak mau minta makan nasi goreng, sedangkan si buyutnya sedang masak air," ujar Asmawi.

Asmawi menceritakan, tidak mengetahui secara pasti alasan yang melatar belakangi mantan neneknya itu menyiram air panas yang masih mendidih ke tubuh anak pertamanya itu. 

Saat Asmawi menanyakan kejadian itu kepada buyut korban, lanjut dia, keterangannya selalu berubah-ubah.

Dari awalnya tidak mengakui kemudian mengaku hanya disiram dengan segelas air panas saja.

"Tapi kalau segelas doang masa lukanya sampai separah ini," ujar dia.

Diketahui, AS sendiri memang selama ini tinggal di rumah buyutnya tersebut. Sebelumnya ia tinggal bersama dengan kedua orang tuanya di sana.

Namun, kedua orang tua korban saat ini sudah bercerai sejak 3 tahun lalu atau saat AS masih berusia sekitar 7 tahun.

AS pun lalu dititipkan kepada buyutnya tersebut untuk diasuh.

Sementara ayah korban bekerja di Bekasi dan ibu korban bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ataua TKW di negara Taiwan.

"Ibunya (mantan istri) juga meminta agar anak dirawat dulu di sini, asal jangan di sana (rumah buyutnya)," ujar dia.

Asmawi mengatakan, AS yang merupakan anak pertamanya itu, memang sudah sejak lahir tinggal bersama buyut dari pihak keluarga ibunya tersebut.

Saat itu, walau tinggal di rumah buyutnya, tetapi AS masih dijaga oleh ayahnya Asmawi dan ibunya Erika (24). Keluarga kecil itu masih tinggal serumah di sana.

Namun, semenjak AS berusia sekitar 7 tahun, kedua orang tuanya memutuskan bercerai lalu berpisah.

AS lalu dititipkan kepada buyutnya tersebut. Sehingga kedua orang tuanya tidak bisa terus memantau kondisi buah hati mereka.

Ayah korban bekerja di Bekasi sedangkan ibu korban bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ataua TKW di negara Taiwan.

"Jadi anak ini tinggal sama buyutnya di sana," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (8/2/2024).

Asmawi mengatakan, kejadian penyiraman air panas ini baru diketahui kedua orang tuanya dari laporan tetangga buyut korban.

Banyak tetangga yang meminta agar AS dibawa pergi dari rumah buyutnya tersebut. 

Kata Asmawi para tetangga tidak tega melihat AS terus disiksa oleh buyutnya.

Kejadian terakhir, AS disiram dengan air panas sehingga membuat tetangga berani melaporkan.

Saat itu pula Asmawi langsung pulang ke Indramayu. Ia langsung meminta bantuan dari keluarga mantan istrinya untuk membawa pergi AS.

Nenek AS dari pihak mantan istrinya turut membantu membawa pergi bocah malang tersebut.

Tanpa sepengetahuan buyutnya, AS dibawa ke rumah ayahnya di Desa Lempuyang.

Baca juga: KRONOLOGI Bocah 10 di Indramayu Disiram Air Panas oleh Buyutnya, Bermula dari Minta Nasi Goreng

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved