Banjir di Bandung

Uang Ratusan Juta Rupiah dan Emas Puliuhan Gram Terseret Banjir Bandang di Dayeuhkolot Bandung

Saat air semakin tinggi, hingga sampai dada, Yani mengaku sudah tak mendengar suara dari luar rumah walau kata orang banyak

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Rumah plus warung Rani warga Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup Kabupaten Bandung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandungsaat dibersihkan dari lumpur akibat banjir bandang. 

"Setelah bisa mengevakuasi anak, baru saya mengevakuasi istri, rumah tetangga yang itu saja terasa bergetar saat itu karena diterjang arus deras dengan membawa sampah kayu, batu, dan lainnya, " tuturnya.

Akhirnya, kata Itan keluarganya, bisa selamat dari banjir bandang yang melanda.

Namun, dijelaskan Yani, ia baru terpikir harta bendanya yang telah ditabungnya sejak lama, sirna dengan begitu cepat terbawa arus banjir bandang.

"Jadi uang dan emas saya hilang terbawa arus. Uang sebesar sekitar Rp 156 juta, dan emas sekitar 50 gram, itu perhiasan saya dan anak, sepertu kalung gelang dan lainnya, " katanya.

Yani menceritakan, awalnya tahu akan banjir air mulai masuk rumahnya, maka ia beres-beres barang dagangannya, disimpan di tempat lebih tinggi.

"Begitu juga dengan uang dan emas, awalnya disimpan di kamar, tapi dipindahkan ke tembok yang roboh ini. Saya simpan di dalam pelastik digantungkan, dengan posisi yang tinggi, " katanya.

Namun, kata Yani, kejadian tak terduga datang, biasanya banjir paling tinggi air hingga pinggag, dan datangnya secara berangsur.

"Banjir kali ini sekaligus besar, airnya datang seperti tsunami, tembok juga sampai roboh. Saat kejadian hanya terpikir untuk menyelamatkan nyawa, " katanya.

Baru ingat harta berharganya sirna, kata Yani, saat dipastikan keluarganya telah selamat di lantai dua rumah tetangganya.

"Pas inget, saya inget-inget disimpan di mana itu uang dan emas. Saya tanya ke anak, itu di tembok yang roboh. Saya sekarang udah cari, tapi belum ketemu, " Katanya.

Yani mengatakan, awalnya berpikir dengan hilang uang dan perhiasan itu bagaimana dirinya bisa hidup, sebab harta itu telah ditabungnya sejak tahun 2000.

"Namun, setelah dipikir kembali, kalau masih rezekinya pasti bisa ketemu, ya alhamdulillah, kalau tidak mungkin bukan rezeki. Semoga bisa mendapatkan yang lebih, " katanya.

Baca juga: Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Bandung Melanda 3 Kecamatan, 1.326 Orang Mengungsi

 

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved