Komisi I DPRD Kota Cirebon Gelar Rapat Bareng KPU dan Bawaslu, Singgung Soal Money Politics

Komisi I DPRD Kota Cirebon juga menyinggung soal pentingnya netralitas penyelenggara pemilu.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Istimewa
Menjelang pemilihan umum pada 14 Februari 2024, Komisi I DPRD Kota Cirebon menggelar rapat dengan KPU dan Bawaslu Kota Cirebon untuk membahas progres persiapan pemilu, Selasa (2/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Menjelang pemilihan umum pada 14 Februari 2024, Komisi I DPRD Kota Cirebon menggelar rapat dengan KPU dan Bawaslu Kota Cirebon untuk membahas progres persiapan pemilu.

Rapat yang berlangsung di Griya Sawala pada Selasa (2/1/2024), memfokuskan pada pentingnya netralitas penyelenggara pemilu.

Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno menekankan perlunya KPU dan Bawaslu tetap netral untuk memastikan kesuksesan pemilu. 

"Jangan sampai persepsi semakin memperkeruh, ditambah isu keberpihakan, kemudian penyelenggara daerahnya sama,” ujar Edi, Selasa (2/1/2024. 

Ia juga memperingatkan Bawaslu agar menjalankan tugasnya dengan baik dalam menegakkan ketertiban dan hukum selama proses pemilu.

Bukan hanya itu, Edi pun menegaskan agar selama proses pemilu berlangsung tidak terjadi politik uang.

Termasuk pencegahan pelanggaran pemilu dimaksimalkan selama masa kampanye berlangsung. 

“Hal tersebut untuk mencegah menghasilkan anggota wakil masyarakat yang tidak hanya ber-uang tapi tidak punya kapasitas,” ucapnya.

Ketua Komisioner KPU Kota Cirebon, Mardeko merespons dengan menyebut bahwa kualitas pelaksanaan pemilu telah ditingkatkan.

KPU juga telah mempersiapkan aplikasi khusus untuk memfasilitasi 1.026 TPS di Kota Cirebon, meningkatkan efektivitas penghitungan suara saksi.

"Hal tersebut merupakan inovasi KPU dalam memfasilitasi petugas yang berada di TPS agar lebih efektif, terutama nanti dalam proses penghitungan suara saksi,” jelas Mardeko.

Hingga awal 2024, KPU mencatat peningkatan partisipasi pemilih sebanyak 85 persen, dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mencapai 81 persen.

Partisipasi pemilih menjadi indikator keberhasilan pemilu tahun 2024.

"Partisipasi menjadi salah satu indikator keberhasilan pemilu pada tahun 2024,” katanya.

Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Devi Siti Sihatul Afiah memaparkan strategi penguatan kerja dalam pemilu 2024, menekankan bahwa pemilu harus sesuai norma dan berintegritas.

"Bahwa untuk mengawal pemilu yang sesuai norma dan harapan kita, pemilu damai dan berintegritas tidak hanya berdiri sendiri, ada juga keterlibatan peserta pemilu di dalamnya,” ujar Devi.

Ia juga menegaskan, larangan pemberian uang atau barang selama kampanye, untuk mencegah money politics.

"Dalam konteks kampanye, sembako tidak boleh digunakan tanpa menggunakan media bazar, karena di sana ada transaksi jual beli. Kalau tanpa itu, maka masuk dalam money politics,” ucapnya. 

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri Tri Lesmana, Wakil Ketua DPRD M Handarujati Kalamullah, serta anggota dan perwakilan dari Komisi I, Bawaslu, dan KPU Kota Cirebon.

Baca juga: DPRD Kota Cirebon Sahkan Tiga Raperda Terkait Hari Jadi, Penanaman Modal dan Usaha Berbasis Risiko

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved