Berita Viral

Terungkap, Polisi Bandung Dikeroyok Ormas Bermula dari Aksi Heroik yang Dilakukannya di Jalanan

Saat dirinya dipukuli, kata Chepy, orang- orang yang ada di situ tak ada yang membantu karena mungkin takut sebab ormas tersebut banyakan.

|
Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin
Chepy Dwiki (baju kotak-kotak hitam) yang bertugas unit Samapta Polsek Cimaung, bersama Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Viral video seorang polisi dikeroyok oleh lima orang anggota Ormas, di Jalan Raya Banjaran- Soreang, di Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

Ternyata di balik video viral tersebut, bermula dari aksi heroik yang dilakukan Polisi ini, untuk melayani masyarakat. 

Sindikat ganjal ATM saat digiring polisi di Mapolres Cimahi, Jumat (22/12/2023).
Sindikat ganjal ATM saat digiring polisi di Mapolres Cimahi, Jumat (22/12/2023). (Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin)

Baca juga: VIRAL Polisi di Bandung Dikeroyok Geng Motor Hingga Terjatuh di Jalanan, Ibu-ibu Teriak Allahuakbar

Saat kejadian, polisi tersebut bertujuan untuk pulang ke rumahnya setelah melakukan pengamanan. Ketika di Jalan melihat kondisi yang tak terduga, ia langsung turun berperan sebagai polisi.

Ia melerai beberapa anggota Ormas yang cekcok dengan pengendara mobil box, namun saat melerai anggota Ormas tersebut tiba-tiba memukulnya dan mengeroyoknya. Polisi tersebut, yakni Chepy Dwiki yang bertugas unit Samapta Polsek Cimaung

Chepy mengaku, awal kejadian setelahnya ia melakukan pengamanan di PN Bale Bandung, Baleendah, saat di dalam perjalanan menuju rumahnya yang berada Soreang, tepatnya di Cangkuang melihat terjadi kemacetan lalulintas. 

"Saat itu rencananya mau beli susu untuk anak, tapi melihat ada yang cekcok, saya hampiri untuk melerai, " kata Chepy, saat ditemui di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023). 

Chepy mengatakan, dirinya bermaksud melerai supaya kepadatan kendaraan tersebut bisa kembali terurai. Memang, dia, bukan Polantas namun melihat kondisi tersebut dirinya merasa terpanggil. 

"Tapi saat saya melerai, tiba-tiba mereka memukuli saya," ujar dia. 

Saat dirinya dipukuli, kata Chepy, orang- orang yang ada di situ tak ada yang membantu karena mungkin takut sebab ormas tersebut banyakan. 

"Selain itu juga mungkin mereka diancam jangan ikut campur, " katanya. 

Mungkin pada saat itu, kata Chepy, mereka tak tahu dirinya polisi karena menggunakan jaket.

"Tapi setelah dibuka jaket, masih ada yang mukul saya, " ujarnya. 

Chepy mengatakan, pada saat kejadian dirinya membawa senjata api, tapi tidak dipergunakannya. 

"Saya sempat memegang senjata, tapi melihat situasi dan kondisi, di situ ada anak-anak, sehingga saya mengambil keputusan untuk tak menggunakannya, " kata dia. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved