Begini Akhir Kisah dari Kasus Kekerasan terhadap Remaja Perempuan di Babakan Cirebon yang Viral
Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon telah mengumpulkan keterangan terhadap korban, pelaku serta saksi-saksi dalam perkara tersebut.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kata perdamaian jadi 'ending' atau akhir kisah dalam kasus kekerasan terhadap remaja perempuan di Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.
Pihak kepolisian berhasil memediasi kedua belah pihak untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Beredar Video Kekerasan Terhadap Remaja Perempuan di Cirebon, Polisi Turun Tangan
Disaksikan para orang tua, pemerintah desa dan juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon, mediasi itu berjalan lancar.
"Alhamdulillah, hari ini Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon berhasil memediasi kedua belah pihak (korban maupun pelaku)."
"Dalam musyawarah tersebut terdapat beberapa hal yang telah disepakati semua pihak, di antaranya, pihak keluarga korban tidak membuat laporan sehingga permasalahan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Kasi Humas Polresta Cirebon, Iptu Rusdwianto melalui keterangan resminya yang diterima Tribun, Selasa (14/11/2023).
Sebelumnya, Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon telah mengumpulkan keterangan terhadap korban, pelaku serta saksi-saksi dalam perkara tersebut.
Hasil keterangan dari mereka, bahwa motif sakit hati menjadi titik awal aksi kekerasan itu terjadi.
Beruntung, dalam mediasi tersebut mencapai kesepakatan perdamaian.
Sehingga, Dwi menyebut, remaja perempuan yang melakukan tindakan tersebut tidak diproses hukum
"Pelaku juga telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya," ucapnya.
Baca juga: Update Kasus Kekerasan Terhadap Remaja Perempuan, TKP Diduga di Desa Karangwangun Cirebon
Selain itu, dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa orang tua dari remaja yang melakukan tindakan tersebut akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban, dan meminta maaf atas perbuatan tersebut.
"Kanit PPA Satreskrim Polresta Cirebon dan Ketua KPAID Kabupaten Cirebon juga memberikan arahan kepada para remaja yang terlibat dalam peristiwa tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya kembali," jelas dia.
Sebelumnya, polisi mengungkap motif kekerasan terhadap remaja perempuan di Desa Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon.
Hal itu setelah pihaknya berhasil mengamankan dan memeriksa 8 orang yang berhubungan dengan kasus tersebut.
Kedelapan orang yang diperiksa itu sendiri, terdiri dari satu pelaku, dua perekam video dan lima orang yang berada di lokasi.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton menyebut, motif pelaku didasari karena sakit hati.
Di mana, korban disebut telah menjelekkan nama baik pelaku, sehingga yang bersangkutan naik pitam dan akhirnya melakukan aksi tindakan kekerasan.
"Jadi kalau dari hasil pemeriksaan untuk korban itu tidak berkelahi."
"Adapun motifnya karena sakit hati setelah korban keluar dari grup WhatsApp, korban mengata-ngatai (pelaku)," ujar Anton saat diwawancarai media, Selasa (14/11/2023).
Dijelaskan dia, bahwa awal sakit hatinya itu bermula saat korban dan pelaku berada dalam satu grup WhatsApp.
Namun, entah tanpa alasan yang jelas korban keluar dari grup yang dimaksud, lalu menjelekkan nama baik pelaku.
Pelaku yang mengetahui hal itu, langsung meminta bertemu dan berkumpul lah dengan teman lainnya.
"Jadi untuk alasan kenapa korban dipukul atau dianiaya, hasil keterangan saksi-saksi maupun dia (korban) langsung, jadi korban itu keluar dari grup WhatsApp."
"Karena setelah korban keluar dari grup WhatsApp, dia itu ngata-ngatain si pelaku terkait body shaming atau fisik lah."
"Kedua juga, korban mengatakan bahwa pelaku tidak perawan dan suka digilir oleh cowok-cowok. Itu ya motif hasil pemeriksaan terhadap korban, pelaku maupun saksi-saksi," ucapnya.
Baca juga: Polisi Cirebon Gercep, Kasus Kekerasan kepada Remaja Perempuan Viral, 8 Orang Langsung Diamankan
Hingga pada Jumat (10/11/2023), kata Anton, pelaku ini merencanakan bertemu korban.
Diawali pukul 14.30 WIB, pelaku bersama teman-temannya 8 orang berkumpul di warung yang sering mereka sebut 'wardom', di daerah Pabuaran Wetan, Kecamatan Babakan.
Namun beberapa saat kemudian, pelaku pergi menggunakan sepeda motor untuk menjemput korban.
"Tak berselang lama, korban dan pelaku berkumpul dengan teman-temannya, kemudian mereka pindah lokasi ke belakang SMA MAN Pabuaran, di situ terjadi cekcok mulut antara pelaku dan korban," jelas dia.
Namun, karena situasi ramai, masih kata Anton, baik korban maupun pelaku serta teman-teman lainnya bersepakat untuk pindah lokasi.
Di mana, lokasi yang disepakati yakni yang kini menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam aksi kekerasan tersebut.
"Tapi karena di situ posisi ramai, sehingga pelaku mengajak korban ke teman-temannya untuk pindah tempat ke TKP."
"Ketika di lokasi, korban dan pelaku memisahkan diri, sementara yang lainnya ada di jembatan."
"Saat itu lah terjadi dugaan tindakan kekerasan oleh pelaku dengan cara memukul beberapa kali dan menendang korban beberapa kali," katanya.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Kekerasan Terhadap Remaja Perempuan di Babakan Cirebon
Usai adanya aksi kekerasan tersebut, Anton mengaku, bahwa mereka akhirnya membubarkan diri.
Sebelum akhirnya mereka berhasil diamankan dan dimintai keterangan di Mapolresta Cirebon.
"Usai insiden pemukulan itu, mereka membubarkan diri dan pada Senin kemarin polisi mengetahui adanya peristiwa itu, kita langsung melakukan penyelidikan dan langsung kita amankan," ujarnya.
Sebelumnya, polisi tak membutuhkan waktu lama mengusut kasus viral soal kekerasan terhadap remaja perempuan di Kabupaten Cirebon.
Sebanyak 8 orang dikabarkan telah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polresta Cirebon.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Anton mengatakan, 8 orang yang diamankan terdiri dari pelaku, dua orang perekam video dan lima orang sebagai saksi yang berada di lokasi kejadian.
Kendati telah diamankan dan diperiksa, pihaknya belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus tersebut.
"Nah ini, kita kan masih dalam penyelidikan, kita masih menunggu ke depan baik kepada korban, saksi-saksi maupun pelaku, karena kan anak-anak nih usia masih belasan tahun (pelaku) atau di bawah umur," ucap Anton.
Diungkapkan Anton, bahwa pelaku sendiri masih berusia 15 tahun, berinisial K.
Sementara, korban berinisial KD dengan usia yang sama dengan pelaku.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video kekerasan terhadap remaja perempuan viral di berbagai grup WhatsApp.
Dilihat Tribun pada Selasa (14/11/2023) dini hari, peristiwa itu terjadi di sebuah jalan desa.
Dalam video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan, seorang remaja perempuan yang sedang duduk di tanah dengan di sampingnya diduga teman sebayanya.
Namun beberapa detik kemudian, teman sebayanya yang menggunakan baju warna merah dongker itu langsung memukuli korban.
Korban yang menerima pemukulan itu langsung menyingkap tangannya melindungi kepala.
Sementara terdengar suara di balik layar yang diduga teman sebaya lainnya untuk meminta kepada terduga pelaku untuk tidak kembali memukul.
"Udah udah udah," kata remaja perempuan lainnya yang ada di lokasi seperti dikutip Tribun, Selasa (14/11/2023).
Karena terduga pelaku terus memukuli korban, para remaja perempuan lainnya pun langsung menghampiri keduanya.
Pada remaja perempuan tersebut langsung menjauhi terduga pelaku dari korban.
Sementara korban terlihat kesakitan akibat perlakuan terduga pelaku.
Bahkan dari salah satu remaja perempuan tersebut meminta terduga pelaku untuk istighfar atas apa yang telah diperbuat.
"Nyebut nyebut astaghfirullah," kata remaja perempuan itu. (*)
SU dan FA Tak Saling Kenal, tapi Sama-sama Terseret Kasus Obat Keras di Kabupaten Cirebon |
![]() |
---|
Seorang ASN Cirebon Gugat UU ASN ke MK, Tuntut Kesetaraan Batas Usia Pensiun, Ini Alasannya |
![]() |
---|
DPRD Cirebon Soroti Sarana Olahraga, Sophi Zulfia: Infrastruktur Harus Dibenahi Demi Prestasi |
![]() |
---|
Ribuan Warga Cirebon Terinfeksi TBC, Dinkes Beberkan Langkah Untuk Tekan Kasus |
![]() |
---|
Heboh Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid, DPRD Kabupaten Cirebon Siap Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.