Pedagang Pempek Kuliner Cimanuk Indramayu Tersenyum, Kompornya Bisa Nyala Tanpa Gas Elpiji

Biodigester membuat enam pedagang di Kuliner Cimanuk Indramayu tak perlu repot lagi beli gas elpiji.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Maman pedagang pempek saat mempraktekan nyala kompor dari gas Biodigester di Kulcim Indramayu, Sabtu (28/10/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Maman tersenyum saat mempraktikkan kompor di lapak jualannya di Kuliner Cimanuk (Kulcim) Indramayu bisa menyala tanpa tabung gas.

Pria berusia 52 tahun itu lalu dengan penuh semangat menjelaskan bantuan energi gas terbarukan dari program CSR pemberian PT Polytama Propindo yang baru bulan kemarin ia terima tersebut.

Hari ini, Maman dan pedagang lainnya gembira. Biodigester secara resmi diresmikan sebagai CSR bantuan untuk para pedagang di Kulcim Indramayu, Sabtu (28/10/2023).

Dalam peresmian itu, PT Polytama Propindo sebagai salah satu anak usaha TubanPetro dan bagian dari Pertamina Group membuat hajat sederhana lengkap dengan tenda pesta.

Peresmian ini dihadiri oleh Bupati Indramayu Nina Agustina beserta jajarannya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Republik Indonesia Ir Sigit Reliantoro, Rektor Institut Teknologi Petroleum Balongan (ITPB) Dr Hanifah Handayani, serta tamu undangan lainnya.

Maman dan pedagang lainnya ikut berperan dalam peresmian tersebut. Mereka memakai kaus putih bertuliskan Mitra Binaan PT Polytama Propindo.

Dagangan para pedagang yang dimasak menggunakan api gas Biodigester juga diborong untuk disajikan secara gratis kepada tamu hadirin.

Maman adalah pedagang pempek di Kulcim Indramayu. Ia termasuk beruntung bisa masuk ke dalam 6 pedagang pertama yang berkesempatan uji coba energi gas terbarukan Biodigester September 2023 kemarin.

"Gas dari Biodigester ini berasal dari sisa bahan makanan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Sembari sibuk melayani tamu hadirin yang memesan pempek dagangannya, Mamanu bercerita tentang bantuan CSR yang baru saja ia terima.

Dia bilang, hidupnya kini lebih ringan setelah pakai energi gas Biodigester. Biaya yang dikeluarkan untuk operasional dagang pempek juga jadi lebih hemat ketimbang saat pakai tabung gas LPG.

Untuk pemakaian gas Biodigester pun Maman tak perlu ambil pusing. Sebab, pedagang tak dipungut biaya apapun alias gratis. Ia pun memberikan hitung-hitungan hematnya pakai gas Biodigester.

"Bulan kemarin saya hitung hematnya itu bisa Rp 150 ribu. Sekarang gak perlu lagi beli isi ulang tabung gas," ujar dia.

Nah, dari selisih yang dihematsekarang ini, ia bisa menabung untuk keperluan di masa depan. Bangga sekali rasanya Maman saat bercerita keuntungan yang ia dapat.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved