2 Warga Jabar Terinfeksi Cacar Monyet, Dinkes Jabar Imbau Masyarakat Tingkatkan Imunitas
Sebanyak dua warga Jawa Barat sudah terkonfirmasi positif cacar monyet atau monkeypox.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Dua warga Jawa Barat sudah terkonfirmasi positif cacar monyet atau monkeypox.
Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini dengan cara melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di antaranya menjaga imunitas, menjaga kebersihan, dan makan makanan bergizi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Raden Vini Adiani Dewi, mengatakan terdapat dua pasien monkeypox asal Jawa Barat, yakni satu pasien berasal dari Kabupaten Karawang dan sudah dirawat di rumah sakit di Jakarta, pasien kedua adalah warga Bandung yang kini dirawat di RSUP Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
"Pasien dari Jabar, itu ada dari KTP Karawang dan sedang diobati di Jakarta. Kemudian kasus dari RSHS yang sedang ditangani RSHS, ini kita sudah melakukan tracing kontak erat, berkoordinasi dengan RSHS dan Dinkes Kota Bandung," kata Vini di Bandung, Senin (30/10/2023).
Menurut Vini, pasien dari Kota Bandung ini sudah dirawat di RSHS sejak 23 Oktober lalu dan spesimen atau sampel cairan tubuhnya menjalani pemeriksaan di laboratorium Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.
Sama seperti Covid-19, kata Vini, penyebaran cacar monyet diawali oleh warga Indonesia yang baru mengunjungi kawasan endemis cacar monyet di luar negeri.
Penularannya sendiri bisa melalui droplet atau ludah, kontak luka dan cairan tubuh, sampai kontak erat seperti hubungan seksual.
"Masyarakat harus waspada, meningkatkan imunitas dengan PHBS, seperti makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan atau sanitasi, kalau sakit pakai masker," kata Vini.
Ia mengatakan penyakit ini pun rentan menyerang orang dengan masalah atau kelainan imunitas.
Mengenai vaksinasi, Vini mengatakan rencananya akan dilakukan terhadap golongan rentan, namun masih menunggu arahan Kementerian Kesehatan RI.
Vini mengatakan sudah menyebarkan surat edaran mengenai kewaspadaan terhadap cacar monyet kepada Dinas Kesehatan di tingkat kota dan kabupaten di Jawa Barat sejak pertengahan Oktober lalu.
Masyarakat pun diminta untuk segera memeriksakan kesehatannya jika memiliki gejala cacar monyet.
Memgutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Cacar Monyet (Monkeypox) merupakan penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengan Genus Orthopoxvirus.
Virus cacar monyet ditemukan pada tahun 1958 saat dilakukan isolasi dari Lesi Vesikuloid Pustular di antara monyet tawanan di Kopenhagen.
Penyakit cacar monyet sebagian besar terjadi di hutan hujan Afrika bagian tengah dan barat. Bulan Mei 2022 sudah ada kejadian cacar monyet di negara non-endemis yaitu di Inggris
. Cacar monyet memiliki manifestasi klinis yaitu bentuk cacar biasa, termasuk gejala flu, demam, malaise, sakit punggung, sakit kepala dan karakteristik ruam gejala seperti itu di daerah endemik cacar monyet harus ditangani dengan hati-hati.
Gejala cacar monyet yang timbul yaitu :
1. Demam > 38,5 °C
2. Badan lemah
3. Sakit kepala
4. Nyeri menelan dan batuk
5. Nyeri otot
6. Pembesaran kelenjar getah bening
7. Timbul ruam
8. Muncul lesi cacar
Pada tubuh manusia gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air. Gejala dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
Perbedaan antara gejala cacar air dan cacar monyet adalah bahwa cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (Limfadenopati) sedangkan cacar air tidak.
Masa inkubasi cacar monyet antara 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari. Cacar monyet dapat disembuhkan, namun penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi.
Risiko terjadinya komplikasi Monkeypox yang berat lebih tinggi pada anak-anak, orang dengan daya tahan tubuh lemah dan orang yang tinggal di negara endemis kejadian cacar monyet.
Adapun cacar monyet ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi.
Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.
Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan.
Cacar monyet ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi atau cairan tubuh penderita.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet :
1. Melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Melakukan cuci tangan dengan baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau seseorang yang terinfeksi.
3. Hindari kontak langsung dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus di daerah dimana cacar monyet terjadi.
4. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
5. Makan daging hewan yang sudah matang.
6. Bila ada gejala setelah perjalanan dari wilayah terjangkit segera memeriksakan diri.
7. Memakai APD / Alat Pelindung Diri jika merawat atau kontak langsung dengan pasien.
Apabila mengalami gejala demam dan muncul ruam sebaiknya memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat serta disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Langkah Dinkes Jabar Antisipasi Penyebaran Monkeypox, Waspadai Juga Gejala-gejalanya |
![]() |
---|
Sediakan 6 Ruang Isolasi, RSD Gunung Jati Cirebon Siap Tangani Kasus Cacar Monyet |
![]() |
---|
RSUD Waled di Cirebon Siapkan 30 Bed Isolasi untuk Pasien Cacar Monyet |
![]() |
---|
Warga Kabupaten Cirebon Positif Cacar Monyet, Punya Riwayat Perjalanan Keluar Daerah Bekasi-Subang |
![]() |
---|
Lima Kasus Positif Cacar Monyet Tercatat di Jabar, Termasuk di Kabupaten Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.