Anggota Geng Motor yang Aniaya Panji Aktivis Garut hingga Menggal Jadi Tersangka, Polisi Selidiki
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui melakukan penganiayaan dengan menusuk punggung korban dengan senjata tajam.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Empat orang terduga pelaku penganiayaan dengan senjata tajam dari kelompok geng motor yang menewaskan Panjo Nurhakim seorang aktivis kemanusiaan di Garut ditetapkan jadi tersangka.
Mereka adalah adalah AA (43), US (41), RS (20), dan AMA (18).
Status tersangka itu disampaikan oleh Kasat Reskrim AKP Ari Rinaldo, ia menyebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku sejak Minggu (15/10/2023) kemarin.
"Keempatnya, sudah kami tetapkan sebagai tersangka," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Senin (16/10/2023).
Baca juga: Sosok Panji Nurhakim Aktivis Garut yang Meninggal Dianiaya OTK, Ikut Pengajian Sebelum Kejadian
Ia menuturkan, pihaknya saat ini belum bisa mengungkapkan motif dari pertikaian antar geng motor tersebut yang menyebabkan seorang aktivis kemanusiaan meninggal dunia.
Ari menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengumumkannya ke publik.
"Tunggu saja ya, motif masih terus didalami, kita akan ekpose nanti kepada media massa," ungkapnya.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa Panji Nurhakim itu terjadi pada Minggu (15/10/2023) dini hari.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui melakukan penganiayaan dengan menusuk punggung korban dengan senjata tajam.
Korban diketahui jadi korban penganiayaan saat hendak menyelesaikan pertikaian temannya yang mengalami masalah dengan geng motor.
Dalam waktu dua jam setelah kejadian, keempat pelaku berhasil diamankan oleh Tim Sancang Polres Garut, Polda Jabar.
Ketua Pengurus Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) Garut Ustadz Ena Sumpena, mengatakan, pihaknya meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.
Ia menyebut jika kasus tersebut tidak tuntas, maka kemungkinan akan ada korban lain dari kejahatan aktivitas geng motor di Garut.
"Sebab kalau dibiarkan korban bisa bertambah. Jangan sampai fitnah berjatuhan setelah Panji meninggal," ujarnya.
Ia juga meminta masyarakat menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan setelah terjadinya kasus tersebut.
Salah satunya dengan mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Semoga pihak berwenang bisa menjalankan tugasnya dengan baik," ungkapnya.
Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Panji Aktivis Kemanusiaan Asal Garut yang Tewas di Tangan Geng Motor
2 Pria Curi Kotak Amal di Masjid Az Zahir Pasir Jengkol Garut, Aksi Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Dina Oktaviani Ditemukan Tewas di Sungai Citarum Pada Hari Ulang Tahunnya, Dihabisi Rekan Kerja |
![]() |
---|
Update Penemuan Mayat Perempuan di Sungai Citarum, Korban Dibunuh Lalu Dirudapaksa, Ini Sosok Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Eddy Suherman, Pria Viral Karena Debat Dengan Wakil Bupati Garut, Ungkap Kronologi Kejadian |
![]() |
---|
Video Debatnya Dengan Warga Jadi Viral, Wabup Garut Putri Karlina Akhirnya Beri Penjelasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.