Aktivis Garut Meninggal Dianiaya

Sosok Panji Nurhakim Aktivis Garut yang Meninggal Dianiaya OTK, Ikut Pengajian Sebelum Kejadian

Ini dia sosok Panji Nurhakim, aktivis kemanusiaan di Garut yang meninggal dianiaya orang tak dikenal.

Editor: taufik ismail
Istimewa
Foto almarhum Panji Nurhakim (37) sebelum mengalami penganiayaan, ia sempat mengikuti kegiatan pengajian malam Minggu atau Sabtu (14/10/2023) malam. Beberapa waktu kemudian ia mengalami penganiayaan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Ahmad Yani, Karangpawitan, Minggu (15/10/2023) dini hari. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Panji Nurhakim (37) seorang aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigab) Persatuan Islam (Persis) Garut meninggal dunia usai dianiaya orang tidak dikenal.

Peristiwa pilu itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023) dini hari.

Kepergian aktivis kemanusiaan asal Garut itu menjadi duka yang mendalam bagi sejumlah organisasi kemanusiaan di Garut.

Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya.

Foto aktivitas pengajian itu pun kini beredar di lini masa perpesanan WhatsApp di Garut.

"Almarhum sebelum meninggal sempat ikut pengajian," ujar seorang anggota Grup Forum Relawan Kebencanaan Garut.

Perasaan duka juga diungkapkan oleh Syam Ma'rifat salah satu teman seperjuangan Panji di Sigab Persis.

Ia tidak menyangka sosok teman seperjuangannya itu kini telah berpulang.

"Umur tidak ada yang tahu, kemarin dia sempat share informasi di grup terkait kegiatan musyawarah wilayah Sigab Persis Jabar," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id.

Syam menuturkan, Panji merupakan seorang aktivis kemanusiaan yang tidak kenal lelah dalam melakukan kegiatan sosial, termasuk di wilayah kebencanaan.

Panji menurutnya merupakan sosok pekerja keras dan loyal saat berada di medan bencana alam, hal tersebut membuat Panji dikenal di mana-mana.

"Waktu gempa di Cianjur, dirinya sampai tuntas berada di sana, membantu membangun masjid. Orangnya asyik, mudah akrab," ucapnya.

"Kalo di medan bencana dia selalu bekerja sampai tuntas, ada bencana di mana saja pasti didatangi," lanjutnya.

Syam berharap peristiwa meninggalnya teman seperjuangannya itu bisa segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved