Aktivis Garut Meninggal Dianiaya

Kata Polisi Mengenai Meninggalnya Aktivis Persis Garut, Empat Pelaku Sudah Diamankan, Apa Motifnya?

Polisi sudah mengamankan empat pelaku penganiayaan aktivis kemanusiaan Persis Garut hingga meninggal dunia.

Editor: taufik ismail
Istimewa
Foto almarhum Panji Nurhakim (37) sebelum mengalami penganiayaan, ia sempat mengikuti kegiatan pengajian malam Minggu atau Sabtu (14/10/2023) malam. Beberapa waktu kemudian ia mengalami penganiayaan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Ahmad Yani, Karangpawitan, Minggu (15/10/2023) dini hari. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Kepolisian masih menyelidiki motif dan penyebab kematian aktivis Persatuan Islam (Persis) Garut.

Korban bernama Panji Nurhakim (37) warga Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.

Ia merupakan aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigab) Persatuan Islam (Persis) Garut.

Panji diketahui meninggal dunia usai mengalami luka serius akibat dianiaya sejumlah orang.

Peristiwa pilu itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023) dini hari.

"Untuk motif masih kami selidiki, mohon waktu, keempat terduga pelaku sudah kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo saat dihubungi Tribunjabar.id.

Menurut pantauan Tribunjabar.id Minggu sore, jenazah korban sudah selesai menjalani proses autopsi di RS Sartika Asih Bandung.

Korban kini dalam perjalanan ke Kabupaten Garut untuk disalatkan terlebih dulu di masjid Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Persis (STAIPI) Garut di Jalan Sukasenang-Tanjungkamuning, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Alhamdulillah autopsi jenazah Panji Nurhakim bin Mastut Masduki sudah selesai, jenazah sekarang baru masuk tol menuju STAIPI Garut," ujar kakak korban, Faturakhman kepada Tribunjabar.id.

Baca juga: Sosok Panji Nurhakim Aktivis Garut yang Meninggal Dianiaya OTK, Ikut Pengajian Sebelum Kejadian

Jasad Panji Nurhakim aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigap) Persis saat berada di RSUD Dr Slamet Garut, Minggu (15/10/2023).
Jasad Panji Nurhakim aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigap) Persis saat berada di RSUD Dr Slamet Garut, Minggu (15/10/2023). (Dok Persis Garut)

Kepergian aktivis kemanusiaan asal Garut itu menjadi duka yang mendalam, salah satunya bagi sejumlah organisasi kemanusiaan di Garut.

Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya.

Foto aktivitas pengajian itu pun kini beredar di lini masa perpesanan WhatsApp di Garut.

"Almarhum sebelum meninggal, sempat ikut pengajian," ujar seorang anggota Grup Forum Relawan Kebencanaan Garut.

Perasaan duka juga diungkapkan oleh Syam Ma'rifat salah satu teman seperjuangan Panji di Sigab Persis.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved