Jasad Bocah di Tepi Irigasi

Malam Mencekam di Subang, Ibu Rampas Nyawa Anak Laki-lakinya, Kakek dan Paman Korban Ikut Berperan

Korban sempat dipukul oleh kakeknya menggunakan gergaji yang mengarah ke kepala.

|
Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
TKP perampasan nyawa seorang anak laki-laki di Subang. Jasad anak tersebut ditemukan di Indramayu. 

Korban yang saat itu sudah terluka langsung dibanting oleh ibunya sendiri ke sebuah dipan kemudian ditindih.

"Ibu korban ini lalu menelepon adiknya atau paman korban berinisial S," ujar dia.

Tersangka pembunuhan M Rauf saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023)
Tersangka pembunuhan M Rauf saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023) (Tribuncirebon.com/Handika Rahman)

Ibu korban saat itu meminta S untuk datang karena korban sudah berhasil ditangkap.

Paman korban lalu mengikat tubuh korban.

M Rouf yang tidak berdaya dibawa ke areal dapur dan disimpan di depan kamar.

Lanjut Fahri, setelah itu, ibu korban pergi keluar rumah untuk mendatangi tetangganya dengan tujuan meminjam sepeda motor.

"Pelaku ini berpikir hendak mengantar korban ke rumah bapaknya yang berada di wilayah Bongas Indramayu. Ibu dan ayah korban diketahui sudah berpisah," ujar dia.

Malam itu, ibu korban membawa M Rouf menggunakan sepeda motor. 

Namun, di tengah perjalan menuju rumah mantan suaminya, N berpikir untuk membuang korban di saluran irigasi hingga akhirnya mayat korban ditemukan warga di di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

Saat itu N membawa M Rouf dengan meminjam sepeda motor milik tetangganya.

"Dalam perjalanan itu, N mengakui bahwa korban saat itu masih hidup," ujar dia didampingi Waka Polres Indramayu, Kompol Kompol Hamzah Badaru kepada Tribuncirebon.com. saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023).

Di malam mencekam itu, korban dibonceng di depan dengan keadaan berlumur darah, sementara ibunya N mengemudikan sepeda motor.

Fahri menceritakan, dari keterangan N, dalam perjalanan itu, korban masih bisa berbicara walau tubuhnya penuh luka usai dianiaya.

Kata terakhir yang diucapkan korban, kata Fahri, ialah 'Mah Sakit Mah, Mah Saya Ngantuk Mah, Capek Mah'.

Namun, ucapan anaknya itu tidak digubris oleh pelaku.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved