Ritual Kawin Cai Dapat Perhatian Ketua Dewan, Nuzul Rachdy: Pelestarian Budaya Akan Dapat Dana APBD
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy dalam mengikuti kegiatan pelestarian budaya lokal tadi menyebut, pelaksanaan kegiatan ini harus mendapat perhatian
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Pelaksanaan tradisi Kawin Cai yang berlangsung di tempat wisata atau Objek Wisata Balong Dalem di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, Kuningan.
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy dalam mengikuti kegiatan pelestarian budaya lokal tadi menyebut, pelaksanaan kegiatan ini harus mendapat perhatian dari semua kalangan.
"Nanti, buat kegiatan mendatang atau pagelaran Kawin Cai, saya anggarkan Rp 100 juta ya? Jadi, Rp 50 juta buat di Desa Babakanmulya dan Rp 50 Juta buat di atur di Desa Maniskidul," ungkap Zul sapaan akrab Nuzul Rachdy, Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Lokasi Wisata Balong Dalem Titik Pelaksanaan Tradisi Kawin Cai, Tokoh Masyarakat Ungkap Begini
Menurut Zul mengungkap, pelaksanaan kegiatan ini bukan untuk mengkultuskan atau bersifat bid'ah. Melainkan tata cara Kawin Cai merupakan kegiatan lokal yang telah menjadi tradisi masyarakat sekitar.
"Iya, jadi punten Bapak - Ibu, tolong jangan di pandang atau di nilai Kawin Cai ini merupakan persembahan terhadap ketentuan lain atau bersifat bid'ah. Tetapi, acara ini jelas kegiatan kemasyarakatan sebagai wujud bersyukur pada kenikmatan yang diberikan sanga pencipta," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, prosesi tradisi Kawin Cai berlangsung di titik wisata Balong Dalem, di Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana menjadi perhatian lapisan warga dan pengunjung wisatawan luar.
Dalam kegiatan budaya lokal Kuningan, Kawin Cai merupakan ritual tahunan yang melibatkan tokoh masyarakat dari beberapa desa di Kecamatan Jalaksana. Kemudian, media dalam kegiatan tradisi tersebut, pun sama di ambil dari dua sumber mata air berbeda daerah.
"Kawin Cai atau mapag air ini merupakan tradisi warga desa kami. Terus air yang digunakan dalam ritual Kawin Cai, di ambil dari mata air Sumur 7 di Cibulan (Desa Maniskidul), yang kemudian di campurkan dengan air yang berada di mata air kawasan wisata Balong Dalem," ungkap Jaja yang juga Kuncen atau Pupuhu desa setempat, Kamis (5/10/2023).
Jaja mengungkap, dalam ritual Kawin Cai ini telah di tentukan di Bulan Oktober dan setiap jelang Malam Jum'at Kliwon.
"Ya, dulunya Kawin Cai itu berlangsung di Bulan Rajab dan setelah mendapat perubahan dan kebijakan dari berbagai kalangan. Akhirnya, terputus pelaksanaan Kawin Cai di Bulan Oktober di waktu Malam Jum'at Kliwon," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, dalam pelaksanaan kegiatan budaya di hadiri Ketua DPRD Kuningan, Dirut PDAU Kuningan Hj Heny Susilawati serta kedua kedua kepala desa, masing - masing dari Desa Babakanmulya dan Desa Maniskidul. (*)
UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini 20 September 2025 di Bandung dan Cimahi Kembali Meledak Segini |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini 20 September 2025 di Jogjakarta dan Solo Kembali Meledak Segini |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini 20 September 2025 di Indramayu dan Majalengka Kembali Meledak Segini |
![]() |
---|
UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini 20 September 2025 di Cirebon dan Kuningan Meledak Segini |
![]() |
---|
Pemkab Kuningan Genjot Swasembada Pangan, Tanam Jagung 509 Hektare hingga Regenerasi Petani Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.