Kekeringan di Indramayu

Dilema Petani Indramayu di Musim Kemarau, Pandangi Padi yang Sudah Hampa Tak Berisi

Karyo berharap bulan depan tanaman padinya masih bisa dipanen meski hasilnya turun drastis.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Karyo saat beraktivitas di sawah miliknya di Desa Tegalsembadra, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Selasa (26/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Di tengah terik Matahari musim kemarau, Karyo (40) menyusuri petak sawah berukuran 200 bata yang ia sewa di Desa Tegalsembadra, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Di sela-sela kegiatan itu, ia memegangi beberapa batang padi. Kondisi padi itu sudah hampa dan tidak berisi.

Tangannya mencabut satu per satu batang padi, jumlah yang didapat pun tidak sedikit yang terkumpul.

Padi hampa itu disebabkan oleh banyak faktor.

Selain karena kekeringan, hama padi juga menjadi penyebab.

"Ini hampa, tidak ada isinya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (27/9/2023).

Karyo mengatakan, padi yang ia tanam itu kini sudah berusia 2 bulan, sekitar satu bulan lagi ia baru bisa panen.

Dalam waktu tersebut, Karyo berupaya penuh agar tanaman padi miliknya bisa tetap hidup. 

Karyo melakukan penyemprotan, sepekan sekali ia juga menyewa disel untuk menyedot air.

Karyo pun dalam hal ini mengaku tidak menaruh harapan besar pada hasil panen nanti.

Dari kondisi saat ini, kata dia, kemungkinan hasil panen tidak akan sebesar biasanya.

Seperti pada musim rendeng kemarin, Karyo mengaku bisa menghasilkan 5 ton gabah dari tanaman padi miliknya.

"Kalau sekarang paling, cuma sekitar 2 ton saja," ujar dia.

Hasil panen tersebut, kata dia, tidak sebanding dengan biaya operasional yang sudah dikeluarkan walau harga gabah tengah tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved