Serunya Tradisi Saweran Tawurji pada Rebo Wekasan di Keraton Kanoman Cirebon, Ratusan Warga Hadir
Tradisi Tawurji diawali oleh saweran yang dilakukan Sultan Keraton Kanoman, Sultan Raja Muhammad Emirudin didampingi Patih Keraton Kanoman
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Lapoan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Suara gemuruh ratusan masyarakat terdengar kala Sultan Keraton Kanoman, Sultan Raja Muhammad Emirudin berjalan mendekat ke arah mereka.
Proses berjalan Sultan yang sudah memimpin Keraton Kanoman sejak tahun 2003 itu dijaga ketat oleh petugas.
Baca juga: Benarkah Akan Turun Bencana Saat Rabu Wekasan? Ini Penjelasan dan Niat Sholat Tolak Bala
Sultan Raja Muhammad Emirudin juga didampingi para keluarga Keraton Kanoman.
Aksi Sultan ternyata menandakan proses saweran Tawurji dilaksanakan.
Ratusan masyarakat yang sudah menunggu sejak siang hari itu pun langsung menangkap ratusan koin yang dilempar di pelataran.
Tak sedikit dari masyarakat yang ikut berebut uang koin itu terjatuh, bahkan terinjak-injak.
Selain uang koin pecahan Rp 1.000 dan Rp 500, beraneka macam permen juga turut dilempar.
Uang dan permen yang digunakan dalam Tawurji itu pun sebelumnya telah didoakan oleh Sultan Anom XII, Sultan Raja Muhammad Emirudin.
Ya begitulah suasana tradisi saweran Tawurji yang dilakukan oleh keluarga Keraton Kanoman Cirebon setiap hari Rabu terakhir atau Rebo Wekasan pada bulan Safar jelang Maulid Nabi Muhammad.
Pada tahun ini, tradisi tersebut digelar kembali di depan Kedaton Keraton Kanoman Cirebon, Rabu (13/9/2023).
Tradisi Tawurji diawali oleh saweran yang dilakukan Sultan Keraton Kanoman, Sultan Raja Muhammad Emirudin didampingi Patih Keraton Kanoman, Pangeran Raja Muhammad Qodiran.
Kemudian dilanjutkan oleh keluarga lainnya yang berada di lingkungan Keraton Kanoman.
Tradisi Tawurji ini selalu ditunggu-tunggu masyarakat sekitar lingkungan Keraton Kanoman.
Patih Keraton Kanoman, Pangeran Raja Muhammad Qodiran mengatakan, tradisi Tawurji ini merupakan tradisi tahunan yang sudah digelar sejak dirinya masih kecil.
Tradisi tersebut digelar setiap hari Rabu di akhir bulan Safar.
"Alhamdulillah ini merupakan tradisi tahunan bahwasanya ini adalah kegiatan surakan atau Tawurji."
"Bahwasanya ini diambil dari sejarah daripada Rebo Wekasan atau Rebo terakhir di bulan Safar," ujar Qodiran saat diwawancarai usai kegiatan, Rabu (13/9/2023).
Menurutnya, bulan Safar dimaknai sebagai bulan yang penuh keprihatinan.
Baca juga: Mengingat Tradisi Rabu Wekasan di Keraton Kanoman Cirebon Tahun Lalu, Warga Antusias Ikuti Acara
Oleh karena itu, keluarga besar Keraton Kanoman Cirebon memberikan sedekah kepada masyarakat, untuk mengobati dari keprihatinan itu.
"Maka dari itu, bulan safar adalah bulan yang penuh dengan prihatin, oleh karena itu pihak Keraton Kanoman memberikan suatu surakan untuk kemaslahatan kepada masyarakat," ucapnya.
Sementara, kata dia, Tawurji sendiri dimaknai sebagai aksi memberikan suatu sedekah kepada masyarakat.
Oleh karena itu, tradisi Tawurji selalu digelar, khususnya di bulan Safar.
"Kami dari pihak Keraton Kanoman Cirebon memberikan suatu kemaslahatan kepada masyarakat, bahwasanya Safar itu merupakan bulan prihatin."
"Tawurji sendiri dimaknai dengan memberikan suatu sedekah kepada masyarakat, karena pada fase di bulan Safar ini bulan yang penuh dengan keprihatinan," jelas dia.
Salah satu warga yang mengikuti tradisi tersebut, Romi (45) mengaku senang dengan adanya tradisi Tawurji tersebut.
Bahkan, ia tak pernah absen sejak tradisi Tawurji mulai dibuka untuk masyarakat lingkungan Keraton Kanoman.
"Selalu ikut setiap tahun, karena selain seru saya juga jualan es di sekitar keraton jadi sekalian ikut," kata Romi, warga Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon itu.
Adapun, selain pelaksanaan tradisi Tawurji, di hari yang sama digelar juga kegiatan Mamayu Keraton Kanoman, Ngirab dan Ngapem.
Dengar Langsung Keluhan Guru Madrasah, DPRD Kabupaten Cirebon Janji Bawa ke RAPBD 2026 |
![]() |
---|
Percakapan Kombes Sumarni dengan Perempuan Pengedar Narkoba di Cirebon, ''Kamu Sadar Tidak'' |
![]() |
---|
Tenda Tak Terpasang, Gubernur Jadi Tak Datang, Program Abdi Nagri di Cirebon Urung Digelar |
![]() |
---|
Pemkot Cirebon Geber Perbaikan, Jalan Perjuangan & Cipto Kini Mulus, 92 Persen Jalan Kondisinya Oke |
![]() |
---|
Tak Kapok, Warga Argasunya Kembali Menambang Usai 2 Pekerja Tewas Tertimbun, Polisi Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.