Kekeringan di Indramayu

Kekeringan di Indramayu, 2 Bulan Warga Kesulitan Air Bersih, Terpaksa Pakai Air Keruh dan Berbau

Karena kesulitan air bersih, warga Krangkeng Indramayu ada yang menggunakan air keruh dan berbau untuk keperluan sehari-hari.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Warga Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu yang mengalami kesulitan air bersih mendapat pasokan air dari Polres Indramayu, Senin (28/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Fenomena El Nino memicu terjadinya kekeringan di Kabupaten Indramayu.

Sudah 2 bulan terakhir warga di Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu kesulitan air bersih.

Sebagian bahkan ada yang sampai memanfaatkan air keruh dan berbau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Salah seorang warga, Uripah (30) mengatakan, ada dua sumber mata air yang digunakan oleh warga Desa Krangkeng, yakni air dari PDAM dan sumur bor.

Air dari PDAM sendiri walau kondisinya layak, tapi tidak lancar.

Jika pun keluar, hanya pada malam hari saja dan volumenya sedikit.

"Jadi harus begadang nunggu air, kalau siang enggak keluar," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Senin (28/8/2023).

Sementara air sumur, kondisinya kata Uripah, keruh saat musim kemarau sekarang ini, rasanya pun asin.

Bagi masyarakat yang berkecukupan, biasanya membeli air dengan membayar Rp 200-300 ribu untuk 1 tangki mobil.

Sebagian warga lainnya memilih patungan asalkan untuk memenuhi kebutuhan.

Imbas dari kondisi ini, warga harus serba irit dalam menggunakan air.

Mandi pun, harus diirit, mayoritas warga di sana mandi hanya 1 kali dalam sehari.

"Kalau saya pakainya PDAM, tapi sama airnya enggak lancar. Kita yang pakai PDAM harus begadang tiap malam cari air," ujar dia.

Uripah menyampaikan, tidak semua warga di Desa Krangkeng menggunakan PDAM.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved