Polemik Al Zaytun
Pengakuan Mantan Pengikut Panji Gumilang, Sebut Pusat NII Ada di Al Zaytun
Mantan Anggota Negara Islam Indonesia (NII), Heru Kismanto (53) mengatakan, Al Zaytun merupakan pusat NII.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Mantan Anggota Negara Islam Indonesia (NII), Heru Kismanto (53) mengatakan, Al Zaytun merupakan pusat NII.
Heru sendiri mengaku sudah bekerja di Al Zaytun selama 12 tahun, mulai dari pembangunan hingga Al Zaytun berdiri.
Menurutnya, seluruh pegawai Al Zaytun, merupakan orang-orang terpilih yang ditunjuk langsung setelah dilakukan pembaiatan.
"Di Al Zaytun saya selama 12 tahun, pembaiatan dilakukan di Jakarta, jadi orang-orang yang dikirim ke Al Zaytun itu yang ditunjuk, jadi di baiat dulu baru dikirim ke Al Zaytun, karena semua karyawan Al Zaytun itu 100 persen anggota NII, selain anggota NII ga bisa masuk Al Zaytun," ujar Heru kepada Tribuncirebon.com usai kegiatan pencopotan baiat NII dan ikrar setia NKRI di Embarkasi Haji Indramayu, Rabu (16/8/2023) malam.
Baca juga: Hadapi Gugatan Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Ridwan Kamil Sudah Siapkan Kuasa Hukumnya
Di NII sendiri, Heru menjabat sebagai Lurah yang bertugas di wilayah Koja, Jakarta.
Ia pun ditunjuk sebagai pegawai Al Zaytun pada saat masa pembangunan.
Heru menjelaskan, tekanan kerja di Al Zaytun yang ia rasakan juga tidak manusiawi, Heru harus bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.
"Tekanan di Al Zaytun itu kerjanya, kita kerja dari jam 06.00 WIB sampai jam 00.00 WIB itu berlangsung selama empat tahun setelah empat tahun ada pelonggaran satu jam jadi sampai jam 23.00 WIB, terus ada pelonggaran lagi sampe jam 22.00 WIB," ujarnya.
Di sisi lain, Heru pun menjelaskan, walau Al Zaytun merupakan pusat dari NII, namun ajaran NII tidak disalurkan kepada para santrinya.
"Al Zaytun itu pusatnya NII, tapi ajaran sesat ke santri enggak ada, hanya ke pegawai saja," ujar dia.
Dalam hal ini, Heru menilai, negara harus bisa melakukan upaya penyelamatan ribuan santri yang ada di sana.
Mereka, menurut Heru masih masih bisa dididik dan dibina agar mempelajari akidah dan syriat Islam yang benar.
"Tapi sebelum itu semua orang yang terafiliasi oleh NII harus dikeluarkan dan dibersihkan dahulu," ucap dia.
Baca juga: Heboh Video Ribuan Warga Indramayu Bakar Ponpes Al Zaytun, Polisi Beri Penjelasan
Mantan anggota NII lainnya, Enjang Didin, berharap semua eks NII bisa ikut serta menyelamatkan sasama rekannya yang masih belum kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seluruh Aset Al Zaytun Akan Dikuliti Pemkab Indramayu, Usaha Hingga Kepemilikan Tanah Panji Gumilang |
![]() |
---|
Kapolres Indramayu Minta Tak Usah Ada Lagi Demo di Al Zaytun, Sebut Lebih Efektif Audiensi |
![]() |
---|
Ridwan Kamil Angkat Bicara Soal Polemik Al-Zaytun, Singgung Soal Rekening Panji Gumilang |
![]() |
---|
Imam Supriyanto Ungkap Awal Berdirinya Al Zaytun: Program NII KW 9, Panji Gumilang Sebagai Presiden |
![]() |
---|
Doa Bersama Malam Ini, Forum Ponpes Indramayu Doakan Polisi Kuat Lahir Batin Usut Tuntas Al Zaytun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.