HUT Kemerdekaan RI

Teks Pidato Amanat Pembina Upacara Peringatan HUT RI ke-78: Kutipan Resmi Soekarno 17 Agustus 1945

upacara bendera pengibaran bendera Merah Putih sebagai wujud syukur kita atas kemerdekaan

setkab.go.id
Syarat & Ketentuan untuk Hadiri Upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka 

Semoga amanat pembina yang telah kami sampaikan dapat dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin ......

Dirgahayu Republik Indonesia KE-78
Merdeka..!!!

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

3. Amanat Pembina Upacara HUT RI Ke 78

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua.

Merdeka...!!!
Semua staf Hotel @HOM Premiere Cilacap yang saya banggakan.

Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena atas rahmatNya kita dapat berkumpul untuk melaksanakan upacara yang paling istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2023 ini yakni kita mengenang bersama-sama suatu hari yang paling bersejarah bagi bangsa kita yaitu dalam rangka memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 dalam keadaan sehat wal’afiat.

Untuk itu pada momentum yang istimewa ini izinkan saya dengan ini menyampaikan sebuah pidato yang lain dari biasanya karena pidato yang akan saya sampaikan ini adalah pidato khusus yang pernah disampaikan oleh Bapak Proklamator kita Ir. Soekarno dan oleh karena jasa-jasanya itu semoga Allah menerima arwah beliau di sisi-Nya... Amin.

Berikut adalah pidato lengkap Bung Karno pada hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang berbunyi :

Saudara-saudara sekalian!

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun lamanya kita bangsa Indonesia telah berjuang, untuk kemerdekaan tanah air kita! Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah satu cita-cita yaitu, merdeka.

Juga dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya. Di jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, kita tetap menyusun tenaga sendiri, dan percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap untuk nasib bangsa dan nasib tanah air kita di tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri yang akan dapat berdiri dengan kuatnya.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved