Cerita Iskandar, Bantu Padamkan Api dan Evakuasi Dagangan Saat Pasar Sedang Serang Kebakaran

Setelah kebakaran hebat di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Iskandar (41) memandangi sisa-sisa bangunan yang dilalap si jago merah.

Tribun Jabar/Nappisah
Iskandar (41) di Pasar Sadang Serang 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Setelah kebakaran hebat di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Iskandar (41) memandangi sisa-sisa bangunan yang dilalap si jago merah.


Beruntung, kios tempatnya berjualan masih bisa terselematkan dari kobaran api. 


Puing-puing sisa kebakaran berserakan di tempat kejadian, dari mulai seng, kayu hangus, hingga batu bata. 

Baca juga: Kiosnya di Pasar Sadang Serang Dijarah Saat Kebakaran, Iwan Cari dan Amankan Dagangannya


Iskandar menuturkan, saat kejadian selepas adzan maghrib, suara bak petir terdengar kencang di pasar. 


"Ramai orang teriak kebakaran, suaranya seperti petir. Ternyata koslet listrik yang tegangannya tinggi," ujarnya. 


Tak begitu lama, kobaran api terlihat di beberapa kios yang tersambar. 


"Kemudian saya lari, mau ikut ngamanin barang (dagangan) belum bisa. Belum ada tim pemadam kebakaran, tapi kobaran api semakin besar," tuturnya. 


Petang itu, angin bertiup kencang. Sehingga percikan sijago merah dengan mudah memyambar ke beberapa kios lainnya. 


"Bagian sisi kios ini, awalnya tidak terbakar. Begitu angin bertiup jadi terbakar hebat," ujarnya. 


Iskandar menuturkan, para pedagang dan warga berjibaku memadam api dengan air seadanya. 


"Setalah pemadam datang, langsung dilakukan pemadaman," katanya. 

Iskandar (41) di Pasar Sadang Serang
Iskandar (41) di Pasar Sadang Serang (Tribun Jabar/Nappisah)


Pria berusia empat puluh satu tahun ini membantu memadamkan api dan mengevakuasi barang dagangan hingga pukul 24.00 WIB. 


Ia menambahkan, para pemilik kios yang hangus terbakar sejak semalam menangis meratapi lahan tempatnya berusaha sudah lenyap terbakar sijago merah. 


"Kebanyakan yang punya kios yang saya kenal wanita, mereka pada nangis. Modalnya untuk dagang sudah habis," ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved