Kebakaran Sekolah di Majalengka
Sedih dan Bingung, 64 Siswa di SMPN 1 Jatitujuh Majalengka Ini Kaget Kelasnya Ludes Terbakar
Pihak sekolah sudah menyediakan ruang pengganti, yakni di laboratorium dan masjid demi menampung 64 siswa dari dua kelas tersebut yang terdampak
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Suasana haru tampak terlihat dari wajah para siswa kelas 7a dan 7b SMPN 1 Jatitujuh Majalengka, Jumat (28/7/2023) pagi.
Pasalnya, ruang kelas mereka yang dijadikan sebagai sarana belajar hangus dilalap api.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kondisi Terkini SMPN 1 Jatitujuh Majalengka Usai Terbakar, Puing-puing Berserakan
Ya, peristiwa kebakaran yang terjadi pada Kamis (27/7/2023) malam itu menghanguskan sebuah gudang dan dua ruang kelas.
Firda, Ketua Kelas 7a mengaku kaget melihat bangunan sekolahnya terbakar.
"Kaget tahu ruang kelas kebakaran, tahunya semalam dari grup, sedih pasti," ujar Firda saat berbincang dengan Tribun, Jumat (28/7/2023).
Usai kebakaran itu terjadi, ia juga mengaku sempat bingung apakah pembelajaran bisa tetap dilaksanakan.
Sebab, Firda yang baru berada di kelas 7 itu belum lama menempati ruangan tersebut.
"Saya baru masuk ajaran baru, jadi belum lama. Bingung besok sekolah gak ya belajar gak gitu," ucapnya.
Hal sama dirasakan Zakiyy Fadhil, Ketua Kelas 7b.
Ia mengaku sedih sekaligus bingung, ruang kelas belajarnya terbakar pada malam hari itu.
"Saya tahu dari pihak sekolah, katanya ruang kelas 7a dan 7b terbakar, saya sempat nanya besok sekolah gak, tapi katanya tetap sekolah," jelas Zakiyy.
Beruntung, peristiwa itu tak mengganggu aktivitas pembelajaran keesokan harinya.
Pihak sekolah sudah menyediakan ruang pengganti, yakni di laboratorium dan masjid demi menampung 64 siswa dari dua kelas tersebut yang terdampak.
"Siswa pada hari ini tetap belajar seperti biasa," kata Kepala SMPN 1 Jatitujuh Majalengka, Dedi.
Disampaikannya, para siswa tersebut dialihkan ke ruangan yang masih masih tersedia di sekolahnya.
Ruangan itu, meliputi laboratorium IPA, perpustakaan bahkan pelataran masjid.
"Karena kebetulan kami masih ada ruangan yang bisa digunakan untuk belajar, seperti ruang laboratorium IPA, bisa juga di ruang perpustakaan yang cukup besar dan kemungkinan juga di masjid."
"Solusi lain jika memang ruangan yang tersedia tidak memungkinkan, kami juga akan memperdayakan ruang gudang, ruangan itu masih layak pakai untuk belajar, nantinya isi gudang yang kami pindahkan, nanti siswa pindah ke situ," ujarnya.
Kondisi tersebut, membuat pihak sekolah berharap agar pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat membangun kembali ruang kelas yang hangus terbakar.
Sehingga, kegiatan belajar mengajar siswa di ruangan kembali dilaksanakan.
"Kami berharap, pemerintah daerah dalam hal ini Disdik Majalengka untuk bisa segera menindaklanjuti kejadian ini."
"Sehingga, kami khususnya para siswa bisa belajar kembali menggunakannya ruangan seperti biasa," ucap Dedi.
Sebelumnya, Dedi menyampaikan, ruang kelas yang diketahui terbakar itu sehari-harinya digunakan oleh kelas 7a dan 7b.
Ada sebanyak 64 siswa dari dua kelas tersebut.
"Siswa pada hari ini tetap belajar seperti biasa," jelas dia.
Disampaikan, bahwa perangkat mebeler untuk kegiatan belajar mengajar di dua ruang kelas tersebut keseluruhannya terbakar.
Kendati demikian, pihaknya kini belum mengetahui jumlah kerugian material akibat peristiwa itu.
"Di dalam kelas itu ada mebeler siswa, dari meja, kursi, papan tulis dan lain-lain."
"Kalau kerugian sampai saat ini kita belum bisa menaksir, karena kita juga tidak ahli untuk menghitung seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Sekolah Terbakar, Siswa SMPN 1 Jatitujuh Majalengka Belajar di Ruang Laboratorium dan Masjid
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.