Berita Viral

Amel Bocah Viral yang Rawat Kakek dan Adiknya di Majalengka Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Setelah resmi bersekolah di SMPN 3 Majalengka yang merupakan salah satu sekolah favorit, Amel Amelia Putri (13) bercita-cita ingin menjadi tentara.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Amel Amelia Putri (13), bocah SD yang viral lantaran mampu mengurus kakek dan adiknya di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka kini resmi bersekolah di SMPN 3 Majalengka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Setelah resmi bersekolah di SMPN 3 Majalengka yang merupakan salah satu sekolah favorit, Amel Amelia Putri (13) bercita-cita ingin menjadi tentara.

Hal itu ia ungkapkan di sela-sela aktivitasnya sebagai siswa baru dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Kamis (20/7/2023).

Amel bersyukur, dirinya bisa menikmati bersekolah di SMP favorit di wilayah Majalengka Kota.

Sebab, jika dilihat dari latar belakangnya, Amel hanya bocah kampung yang memiliki keterbatasan dari segi ekonomi.

Ditambah lagi, ia selama ikut ayahnya bernama Adeng (38) pulang dari Pekanbaru selalu mengurus kakek dan adiknya.

Usai meraih salah satu mimpinya dengan bersekolah negeri, Amel ke depan bercita-cita ingin menjadi tentara.

"Cita-citanya ingin jadi tentara," ujar Amel saat berbincang dengan Tribun, Kamis (20/7/2023).

Amel Amelia Putri (13), bocah SD yang viral lantaran mampu mengurus kakek dan adiknya di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka kini resmi bersekolah di SMPN 3 Majalengka.
Amel Amelia Putri (13), bocah SD yang viral lantaran mampu mengurus kakek dan adiknya di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka kini resmi bersekolah di SMPN 3 Majalengka. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Baca juga: Masih Ingat Amel? Bocah Rawat Kakek dan Adiknya di Lemahsugih, Kini Bersekolah di SMPN 3 Majalengka

Tekadnya pun kini Amel hanya ingin fokus bersekolah meraih prestasi.

Amel ingin membuktikan kepada orang yang telah peduli terhadap keluarganya, bahwa dirinya mampu.

"Kalau sekarang saya tinggal di rumah Bu Irma, Kabid Disdik."

"Kalau di rumah ada kakek dan adik, sekarang rumahnya masih direnovasi dan bentar lagi selesai," ucapnya.

Sebelumnya, Amel mengaku senang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang selanjutnya meski dari hasil bantuan pemerintah.

Ia janji, akan giat belajar dan membuktikan bahwa bantuan yang ia terima dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Ya senang bisa sekolah, saya sekarang tinggal bareng Bu Kabid Disdik jadi biar gak jauh ke sekolah."

"Janji bakal giat belajar biar orang tua bangga," jelas dia.

Sekadar informasi, perjuangan Amel pada bulan Juni 2023 lalu viral lantaran aksinya yang mampu mengurus kakek dan adiknya di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka.

Aksinya itu membuat haru dan menginspirasi.

Pasalnya, jika diusia sebayanya menghabiskan waktu untuk bermain, Amel harus mengurus adik dan kakeknya seorang diri.

Hal itu juga dikarenakan, ayah Amel sibuk bekerja berdagang di Bekasi, Jawa Barat.

Di sisi lain, ibunya sudah empat tahun pisah dengan Amel, karena menetap di Pekanbaru.

Permasalahan keluarga orangtuanya menjadi faktor Ayah dan Ibunya memilih jalannya masing-masing dan kini Amel harus menerima kenyataan pahit itu.

Amel menceritakan perjuangan kesehariannya untuk mengurusi adik dan kakeknya yang tengah jatuh sakit.

Diketahui, kakeknya bernama Alyamin (70) mengalami penyakit stroke yang sudah dialaminya dua tahun terakhir.

Kata Amel, kegiatan yang setiap hari dilakukannya untuk mengurusi sang kakek, yakni sering menuntunnya jika hendak beraktivitas.

Termasuk, ketika kakeknya hendak menuju ke kamar mandi yang berada di depan rumahnya.

Selain itu, Amel juga sering melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci baju sang kakek, memasak seadanya untuk adiknya dan tak jarang juga memijit kakeknya jika diminta.

"Ya merawat kakek dengan cara membantu pekerjaan rumah, ya memasak untuk kakek juga, kalau kakek mau dipijitin ya Amel pijitin gitu."

"Ya gitu (nuntun ke kamar mandi), sama dibantu sama tetangga-tetangga juga," ujar Amel, Sabtu (3/6/2023).

Karena sering membantu pekerjaan rumah untuk mengurusi adik dan kakeknya, tak jarang waktu bermain Amel juga terkikis.

Kendati demikian, ia mengaku ikhlas dengan kondisi yang dihadapinya saat ini.

"Suka ngeluangin waktu untuk mengurus kakek sama adik, kalau main mah curi-curi waktu saja kalau ada, tapi jarang main mah," ucapnya.

Sehari-harinya untuk makan, Amel mengandalkan ulur tangan dari tetangganya maupun orang dermawan.

Hal itu juga yang membuat dirinya kerap tak tak memiliki uang jajan ketika bersekolah.

"Untuk ngurus kakek dan adik itu pakai uang seadanya, makanya Amel sering gak bawa uang kalau ke sekolah, karena sudah habis untuk makan kasih kakek dan adik," jelas dia.

Saat itu, ketiganya hanya bertempat tinggal di sebuah rumah berukuran 4x6 meter dengan berbahan dasar kayu.

Rumahnya tersebut jauh dari kata layak, karena di bener sudut ruangannya sudah terlihat lapuk termakan usia.

Untuk menuju ke rumah Amel, harus melewati jalan setapak, karena rumahnya yang berada di pinggir sawah.

Di sana, ada rumah tetangganya yang menemani keberadaan tempat tinggal Amel bersama kakek dan adiknya.

Saat itu juga yang bikin miris, bagian depan Amel terdapat jamban.

Jamban sendiri merupakan suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Namun semuanya itu kini berubah.

Amel saat ini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, ditambah sang ayah sudah mendapatkan bantuan gerobak untuk mencari nafkah di rumahnya.

Rumah Amel juga sudah dalam tahap renovasi dan tak lama lagi sudah bisa dihuni dengan kondisi yang lebih layak.

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved