Al Zaytun Buka Pendaftaran Santri Baru, Mahfud MD Tidak Marah Justru Izinkan Proses Pendaftaran

kata Mahfud, di antaranya dengan melihat penyelenggaraan, kurikulum, konten pengajaran

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Kondisi terkini Ponpes Al Zaytun Indramayu, Senin (26/6/2023). 

TRIBUNCIREBON.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mempersilakan Pondok Pesantren Al Zaytun membuka pendaftaran bagi santri baru.

Ia mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi secara administratif terhadap pondok pesantren tersebut.

Tindakan evaluasi yang dimaksud, kata Mahfud, di antaranya dengan melihat penyelenggaraan, kurikulum, konten pengajaran, dan sebagainya.

Sehingga, kata dia, hak untuk belajar bagi para santri dan murid-murid di sana tidak akan diganggu dan dapat terus berjalan.

Hal tersebut disampaikannya kepada awak media usai Salat Iduladha 1444 Hijriyah di Masjid Agung Jawa Tengah Semarang pada Kamis (29/6/2023).

"Katanya masih menerima pendaftaran, silakan terima pendaftaran karena pondok pesantren itu adalah lembaga pendidikan yang harus kita bina," kata Mahfud dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya, @mohmahfudmd, pada Kamis (29/6/2023).

Diberitakan sebelumnya, di tengah polemik, Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu masih membuka pendaftaran santri baru.

Baca juga: Padahal Dicap Menyimpang, Ponpes Al Zaytun Pede Masih Buka Pendaftaran, Klaim Ada 1000 Santri Baru

Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun mengundang kontroversi di antaranya dikabarkan menyebut Al Quran hanya karangan Nabi Muhammad.

Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu tetap membuka pendaftaran santri baru.

Bahkan kabarnya, ada sekitar seribu santri baru yang mendaftar ke Ponpes Al-Zaytun untuk tahun ajaran 2023.

Penerimaan santri baru itu diketahui berlangsung mulai tanggal 22-27 Juni 2023.

"Masih banyak yang daftar," ujar salah seorang petugas keamanan Ponpes Al-Zaytun saat berbincang dengan Tribuncirebon.com, Senin (26/6/2023).

Meski demikian, Tribuncirebon.com tidak bisa mengakses ke dalam Ponpes Al-Zaytun untuk melihat proses penerimaan santri baru.

Jika hendak masuk, petugas meminta agar berkirim surat terlebih dahulu sebagai tanda izin diperbolehkannya masuk lingkungan ponpes.

Perihal penerimaan santri baru ini, pihak Ponpes Al-Zaytun turut membagikannya melalui channel youtube Al-Zaytun Official dengan judul PENERIMAAN SANTRI BARU AL-ZAYTUN TAHUN PEMBELAJARAN 2023-2024.

Dalam rekaman video, tampak bus yang membawa calon santri bersama keluarganya terus berdatangan ke pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang tersebut.

Ketua Pelaksana Penerimaan Santri Baru (PSB) Al-Zaytun, M Iqbal Aulia mengatakan, penerimaan santri baru itu meliputi penerimaan santri MI, MTs, dan SMK.

"Untuk teknis atau alurnya, jadi nanti para calon santri masuk melalui gate Selatan, kemudian diarahkan menurunkan barang nanti bersama wali santrinya melaksanakan tes swab dan tes narkoba atau tes urine," ujar dia dikutip Tribuncirebon.com dari channel youtube Al-Zaytun Official.

Para calon santri baru itu juga dilakukan tes kesehatan dan tes lisan yang meliputi tes wawancara, tes tahfidz, dan tes akademik.

Perihal penerimaan santri baru ini juga diunggah channel Al-Zaytun Official dalam video berjudul (OPMAZ) FROM AL-ZAYTUN WITH LOVE.

"Sebentar lagi akan hadir adik-adik kami para santri baru dari seluruh lapisan Indonesia dan luar negeri," ujar Presiden Organisasi Pelajar Mahad Al-Zaytun, Sabrina Tifa Az Zahra dari kutipan video yang diunggah channel Al-Zaytun Official.

"Selamat datang dan selamat menempuh pendidikan di Mahad Al-Zaytun," lanjut dia.

Baca juga: Amien Rais Sebut Al-Zaytun Produk Orde Baru, Sempat Diundang Panji Gumilang

Kisah Mr Black Sekolahkan 5 Anaknya ke Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kagum dengan Visi Panji Gumilang

Pondok Pesantren Al Zaytun akhir-akhir ini tengah menjadi perbincangan hangat publik.

Pesantren yang dipimpin oleh Panji Gumilang tersebut disinyalir menyimpang dan tak sesuai dengan syariat islam.

Saat ini pemerintah hingga MUI tengah membuka fakta sebenarnya mengenai pondok pesantren Al Zaytun

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribuncirebon.com Al Zaytun Indramayu adalah lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI).

Pembangunan ponpes tersebut dimulai pada 13 Agustus 1996 silam.

Ponpes Al Zaytun resmi dibuka pada 27 Agustus 1999 dan awal pembelajaran dimulai pada 1 Juli di tahun yang sama.

Peresmian Ponpes Al Zaytun dilakukan oleh mantan Presiden B.J. Habibie.

Ponpes yang terletak di Indramayu itu dipimpin oleh Prof. Dr. Dr. (H.C.) Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, alumni Ponpes Gontor.

Pada tahun 2005, Ponpes Al Zaytun menjadi pesantren terbesar se-Asia Tenggara menurut Washington Times.

Pasalnya, Al Zaytun berdiri di atas lahan seluas 1200 hektar.

Tercatat pada 2011 lalu, Ponpes Al Zaytun memiliki 7.000 santri yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, serta dari negara asing, seperti Singapura, Malaysia, Afrika Selatan, serta Timor Leste.

Puluhan tahun berdiri, Al Zaytun sukses melebarkan sayapnya hingga terkenal ke mancanegara.

Meski saat ini Ponpes Al Zaytun disorot dengan sejumlah polemik dan kontroversinya, rupanya terdapat orangtua yang mendaftarkan lima anaknya pondok pesantren pimpinan Al Zaytun tersebut.

Evi Abdulrosyd lantas menceritakan secara jelas soal keputusannya memasukan kelima anaknya ke Al Zaytun.

Dalam saluran YouTube BANTENPodcast terkuak jika empat anak Evi Abdulrosyd sudah dinyatakan lulus dari Pondok Pesantren Al Zaytun, sedangkan satu anaknya masih menempuh pendidikan di tempat yang sama.

Evi Abdulrosyd atau yang akrab disapa Mr Black mengaku jika Panji Gumilang merupakan sosok yang berpendidikan

"Jadi kebetulan Syekh Panji Gumilang itu bukan orang Lampung, Papua atau Aceh," kata Mr.Black.

"Beliau pernah berkiprah di dunia pendidikan di Matahul Anwar, beritanya seperti itu," lanjutnya.

Dalam podcast tersebut, Mr.Black tidak menampik jika Panji Gumilang memiliki network ke wilayah Pandeglang.

Lebih lanjut, Mr.Black mengungkapkan jika banyak orang menyebut Panji Gumilang merupakan orang baik.

Tak tanggung-tanggung, Mr.Black menilai Panji Gumilang merupakan sosok yang sangat visioner dan pintar.

Atas penilaian tersebut, ia merasa tertarik dengan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hal itulah yang menjadi awal mula Evi Abdulrosyd memasukan kelima anaknya di Al Zaytun.

"Melihat hal itu saya merasa terundang untuk ikut," ucapnya.

"Kalo ada orang punya reputasi baik, saya ingin mencoba, kemudian saya menyekolahkan anak saya ke Al Zaytun," sambung Mr.Black.

Saat ditanya soal ramainya kontroversi Al Zaytun yang dinilai sesaat dan menyimpang, Mr.Black mengaku tidak terprovokasi dengan isu yang sedang berkembang.

Meski begitu, ia tak menampik sempat dicecar oleh anak-anaknya soal isu Al Zaytun.

Dikatakan Mr.Black, anak-anaknya sempat dihujani pertanyaan oleh rekan kerjanya soal polemik Al Zaytun.

Selama menyekolahkan anaknya di Al Zaytun, Mr.Black mengaku tidak menemukan hal-hal yang dianggap kontroversi.

Mr.Black mengaku tidak menyimpan kecurigaan akan ajaran sesat maupun kontroversi yang saat ini ramai diperbincangkan.

Hal ini ia beberkan lantaran sudah lama berinteraski dengan Ponpes Al Zaytun sejak tahun 1999 hingga sekarang.

"Saya sebagai orangtua tidak menemukan hal-hal yang dianggap kontroversi atau provokatif di Al Zaytun sendiri," ucapnya.

"Karena saya berinteraski sangat lama pada tahun 1999 sampai hari ini, berkunjung, bermalam, mengenal pribadi ke pribadi dan menurut saya tidak ada sesuatu yang dianggap yang ada di media atau opini publik sendiri, biasa saja sebetulnya," tambahnya.

Sementara itu, saat disinggung soal NII, Mr.Black mengaku tidak mengetahui NII.

"Saya secara pribadi tidak mengenal apa itu NII, apa itu di luar NII," ucapnya.

"Saya melihat konteks gagasan bukan dalam konteks labeling, yang jelas saya menilai apa yang dipraktikan dari pihak Al Zaytun sangat tidak ada kontroversinya," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama Mr.Black lantas mengungkapkan jika dirinya puas akan pendidikan di Al Zaytun.

"Kalau memang ada kontroversi yang dianggap merugikan masa depan anak saya dan keluarga saya, saya menyekolahkan 5 anak saya kalau diibaratkan bahasa marketing berlangganan," katanya.

"Dan saya berlangganan setia, tidak mungkin orang setia menjadi setia jika tidak terpuaskan," ujarnya.

"Saya ini termasuk orang yang dipuaskan dan merasa senang menyekolahkan anak di Al Zaytun," ucapnya.

Mr. Black lantas mengungkapkan jika Ponpes Al Zaytun sendiri merupakan sesuatu yang unik dan otentik.

Menurutnya, tidak ada hal yang aneh mengenai Pondok Pesantren Al Zaytun.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved