Kisah Mr Black Sekolahkan 5 Anaknya ke Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kagum dengan Visi Panji Gumilang
Dalam podcast tersebut, Mr.Black tidak menampik jika Panji Gumilang memiliki network ke wilayah
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Sejak lama Ponpes Al Zaytun dituding sebagai sarang Negara Islam Indonesia (NII) Komandemen 9. Tudingan yang berasal dari mantan-mantan anggota dan pengurus NII KW 9 itu menyebut bahwa Panji Gumilang adalah imam NII KW 9.
Ponpes Al Zaytun hanya dijadikan kedok dan tameng dari sebuah gerakan makar untuk mewujudkan negara Islam di Indonesia.
Berikut ini kisah perjalanan hidup seorang Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat.
Informasi tentang kisah Panji Gumilang ini disampaikan sosok pendiri asli Yayasan Pendidikan Indonesia, yang menaungi Ponpes Al Zaytun, Imam Supriyanto.
Dilansir dari kanal YouTube tvOneNews pada Kamis 22 Juni 2023, Imam Supriyanto menceritakan pembangunan Ponpes Al Zaytun sebelum akhirnya dipimpin oleh Panji Gumilang.
Awalnya Imam, memiliki keinginan untuk mendirikan pondok pesantren.
Ia pun berkerja sama dengan rekannya yang bernama Haji Sarwani untuk mendirikan Ponpes Al Zaytun.
Singkat cerita Imam bertemu dengan Panji Gumilang, yang kala itu hanya seorang pedagang beras.
Setelah mengenal sosok pendiri Al-Zaytun yang kini tengah jadi perbincangan orang tersebut, Imam tertarik mengajak kerja sama untuk mendirikan pesantren dan permintaan tersebut pun disetujui oleh Panji Gumilang hingga keduanya bekerja sama.
"Panji Gumilang itu dulu teman usaha dagang beras, beliau juga dagang beras dibawa ke Jakarta, saya kan di Subang dulu beli beras," ujar Imam Supriyanto.
"Akhirnya dari interaksi itu bicara-bicara lah saya pikir ini sosok bisa untuk diajak untuk mengembangkan pesantren kita ini," sambungnya.
Selang beberapa waktu, Al-Zaytun pun berdiri, dengan struktur organisasi yang telah jelas adanya.
Seiring berjalannya waktu, salah satu pendiri Ponpes Al Zaytun yaitu Haji Sarwani meninggal dunia.
Mengetahui hal tersebut, Imam pun langsung berkonsultasi dengan notaris.
Dari hasil konsultasi tersebut, ditetapkanlah Panji Gumilang sebagai pimpinan Ponpes Al Zaytun.
"Oleh karenanya di tahun 2005 itu, kita menambah personil badan pendiri yang pada waktu itu saya tinggal sendiri karena Pak Sarwani kan sakit bahkan terus meninggal," ujar Imam.
"Akhirnya kita berdua dengan Pak Panji saya konsultasi kepada Bu Irokayah sebagai notaris."
"Pendiri yang ada mengangkat dan menetapkan empat orang sebagai badan pendiri yaitu Panji Gumilang, Agung Sedayu, kemudian Abu Sabit dan Abdul Halim."
"Nah akhirnya dibuatlah susun badan pembina diketuai oleh Panji Gumilang, sekertarisnya Abdul Halim, saya sebagai anggota dan beberapa anggota yang lain sehingga jumlahnya 13 orang," sambungnya.
Namun dikarenakan hal tersebutlah, tanpa sadar Imam Supriyanto tiba-tiba didepak dari pendiri Al Zaytun, dan dipimpin oleh Panji Gumilang seorang diri.
Imam tak menyangka bahwa Panji Gumilang menyebarkan ajaran yang sesat kepada para jemaah.
Padahal dulunya Al Zaytun memberikan ajaran yang normal sesuai akidah agama islam.
"Pada waktu itu belum terlihat seperti yang sekarang terjadi berjalan normal-normal aja," ujar Imam.
Terdeteksi Ajaran Sesat
Meski telah terdeteksi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganut ajaran sesat dan menyimpang dari agama Islam, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun beserta pimpinannya Panji Gumilang nyatanya masih sulit untuk ditindak lanjuti sesuai hukum oleh pemerintah.
Ponpes yang berdiri sejak 30 tahun lalu tersebut pun juga tidak ditutup meski terbukti memicu kontroversi bagi umat muslim, terutama di tanah air.
Sebut saja dari tata cara shalat yang menggabungkan shaf wanita dan pria ketika shalat berjemaah, mengizinkan agama lain hadir di tengah shaf saat shalat, mengganti kalimat syahadat, yakni dari semula, 'Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah', diganti menjadi, 'Aku bersaksi tidak ada negara kecuali negara Islam, selain negara Islam maka kafir'.
Kemudian memperbolehkan melaksanakan haji di Indramayu, bukan di Mekkah hingga mengganti salam umat muslim dengan salam yahudi.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan membeberkan cerita awal pondok pesantren Al-Zaytun terbentuk.
Dia mengatakan, sedari awal terbentuk, pesantren Al-Zaytun merupakan produk dari gerakan NII yang diwariskan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau SM Kartosoewirjo kepada dua pengikutnya, yaitu Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang.
"Dari awal memang ini (Al-Zaytun) untuk mewujudkan NII ya, dulu ada dua nama keren (di NII) namanya Ahmad Musadeq dan Panji Gumilang, (keduanya) sama-sama komando wilayah 9 (dalam pergerakan NII)," kata Ken dikutip dari Kompas.com pada Kamis (22/6/2023).
Ken mengatakan, kedua pengikut Kartosoewirjo itu memiliki dua jalan yang berbeda.
Kala itu Ahmad Musadeq keluar dari gerakan yang dibentuk Panji Gumilang dan membentuk gerakan baru, yaitu Al-Qiyadah Al-Islamiyah, dan memilih untuk bergerak dengan ajaran yang sama melalui pendekatan pertanian dan kedaulatan pangan.
Sedangkan Panjdi Gumilang bergerak di dunia pendidikan.
"Kami menganggap ini seperti merekrut kader (untuk gerakan NII), Panji Gumilang memanfaatkan dengan cover pesantren," ucap Ken.
Ken mengatakan, Panji Gumilang sangat lihat memanfaatkan nama pesantren untuk menumbuhkan gerakan NII.
Karena dengan cover pesantren tersebut, kata Ken, pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia akan berpikir dua kali menindak gerakan yang dilakukan oleh Panji Gumilang.
"Dan dengan (cover) pesantren, dana-dana di luar jaringan NII itu masuk lebih enak, dana-dana money laundry yang masuk ke sana tidak berani diaudit karena atas nama pesantren," ucap dia.
Ia juga menyebut kemungkinan besar ada orang-orang dalam pemerintah yang menjadi beckingan yang melindungi pergrakan dalam Al-Zaytun.
Sebab, Al-Zaytun bukanlah pesantren kemarin sore. Lembaga pendidikan yang berdiri di Indramayu, Jawa Barat, itu sudah berdiri sejak 30 tahun lalu.
"Legal yayasan 1993, mulai dibangun 1996, diresmikan 1999. Artinya 30 tahun berdiri ini aman dan sampai sekarang mendapat dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dari pemerintah, dan dana BOS bukan ditransfer ke rekening yayasan, tapi ditransfer ke rekening Panji Gumilang," tutur Ken
Sidang Lanjutan TPPU Panji Gumilang Akan Digelar 6 Februari 2025, Agendanya Bantahan Terdakwa |
![]() |
---|
Momen Panji Gumilang Ngeluh ke Hakim, Kedinginan karena AC Saat Sidang TPPU di PN Indramayu |
![]() |
---|
Panji Gumilang Bantah Tuduhan Dugaan TPPU JPU Kepada Dirinya ke Hakim Saat di Persidangan |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus TPPU Panji Gumilang, Sebanyak 82 Rekening Jadi Barang Bukti Dalam Persidangan |
![]() |
---|
Sidang TPPU Panji Gumilang, JPU: Uang Hasil Kejahatan Dipakai Terdakwa Bayar Utang Puluhan Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.