Khutbah Jumat

TEKS Khutbah Jumat Pekan Ini Jelang Idul Adha: Meneladani Tiga Kesabaran Nabi Ibrahim AS

Berikut contoh teks khutbah Jumat 16 Juni 2023 menjelang Idul Adha 1444 H yang menyentuh dan inspiratif.

123
Ilustrasi khutbah Jumat 

Dari kutipan di atas kita tahu bahwa apa yang dilakukan Nabi Ibrahim as yakni melaksanakan penyembelihan terhadap putranya sendiri merupakan contoh nyata bentuk kesabaran dalam menaati perintah Allah swt; dan jika kita renungkan lebih dalam, Nabi Ibrahim as telah melaksanakan ketiga macam kesabaran itu sekaligus sebagaimana teori Imam al-Ghazali di atas, yakni sabar dalam menjalankan perintah Allah swt, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar dalam menerima musibah berupa ujian berat dari-Nya.

Kesabaran Nabi Ibrahim as dalam menjalankan perintah Allah swt bisa kita lihat dari sikapnya yang segera melaksanakan perintah itu walau sebenarnya ada perasaan sedih di hatinya, karena beliau tetaplah manusia sebagaimana umumnya yang memiliki perasaan.

Namun perasaan sedih itu berkembang menjadi keikhlasan di dalam hati setelah jawaban langsung dari Nabi Ismail as sebagai berikut:

يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Artinya: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS Ash-Shaffât:102).

Pengakuan Nabi Ismail as bahwa ia sabar menerima apa yang akan dilakukan ayahnya terhadap dirinya semakin meneguhkan Nabi Ibrahim as untuk melaksanakan perintah Allah, yakni menyembelih putra satu-satunya itu.

Keluargaku yang dirahmati Allah

Keteguhan Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah tersebut merupakan kesabaran dalam mentaati Allah swt.

Beliau tidak ragu sedikitpun untuk melaksanakan perkara haq sehingga tidak ada sedikitpun keinginan untuk bermaksiat dengan melawan perintah Allah. Misalnya dengan melakukan protes atau bahkan menentangnya.

Bermaksiat kepada Allah adalah larangan keras apalagi bagi seorang nabi. Nabi Ibrahim as dengan keteguhan hatinya meninggalkan larangan itu sebagai bentuk kesabaran.

Selain itu, perintah Allah agar Nabi Ibrahim as menyembelih putranya merupakan musibah, dalam arti, perintah itu tidak bisa ditolak sehingga menjadi ujian berat bagi Nabi Ibrahim as.

Apakah beliau lebih memilih dan mencintai Allah ataukah lebih mencintai putranya.

Terbukti Nabi Ibrahim as lebih memilih dan mencintai Allah dengan seluruh kepasrahan jiwa kepada-Nya. Nabi Ibrahim lulus menghadapi musibah yang mengujinya.

Lalu Allah mengutus Malaikat Jibril untuk menebus Nabi Ismail as dengan seekor domba besar untuk disemblih.

Keluargaku yang dirahmati Allah

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved