MUI Pusat Bentuk Tim Khusus Selidiki Mahad Al Zaytun soal Kontroversi, MUI Indramayu Siap Membantu

Mulai dari soal pelaksanaan salat idulfitri yang bercampur antara jemaah laki-laki dan perempuan, azan nyeleneh, hingga nyanyian salam lagu rohani.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ketua MUI Kabupaten Indramayu, KH Syatori, Rabu (17/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat membentuk tim khusus untuk meneliti dan menggali informasi tentang Mahad Al-Zaytun Indramayu.

Tim khusus ini disiapkan pasca-pondok pesantren yang dipimpin Syekh Panji Gumilang tersebut terus menuai kontroversi di media sosial.

Baca juga: Pemda Indramayu Juga Akui Sulit Masuk ke Mahad Al Zaytun, Tidak Bisa Lakukan Sidak

Mulai dari soal pelaksanaan salat idulfitri yang bercampur antara jemaah laki-laki dan perempuan, azan nyeleneh, hingga nyanyian salam lagu rohani.

Dalam hal ini, tim khusus yang dibentuk MUI Pusat itu sudah bergerak dan melakukan rapat koordinasi.

Pembentukan tim tersebut turut dibenarkan oleh Ketua MUI Kabupaten Indramayu, KH Syatori saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com, Rabu (17/5/2024).

KH Syatori mengatakan, tim tersebut diinisiasi oleh MUI Pusat secara langsung dengan melibatkan unsur-unsur terkait.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang merencanakan perempuan jadi khatib Jumat.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang merencanakan perempuan jadi khatib Jumat. (Tangkap layar YouTube @Al-Zaytun Official)

Baca juga: Pemimpin Al Zaytun Rencanakan Perempuan Jadi Khatib Jumat, Kemenag Hanya Manggut-manggut

Dalam hal ini, MUI Kabupaten Indramayu selaku MUI di daerah pun siap bekerjasama memberikan informasi yang diketahui.

"Kami memang dari MUI Kabupaten juga dimintai perwakilan. Ada dua orang," ujar dia.

KH Syatori menyampaikan, dua orang itu masing-masing adalah KH Mahfudz yang merupakan Kepala Kemenag saat berdirinya Mahad Al Zaytun.

Serta perwakilan lainnya adalah H Juwendi, lanjut KH Syatori, beliau merupakan tokoh agama yang pernah menginap di Mahad Al Zaytun.

"Sedikit banyaknya tahu soal Al Zaytun," ujar dia.

Baca juga: Wagub Jabar Tunggu Fatwa dari MUI dan Kemenag Soal Kontroversi Mahad Al Zaytun Indramayu

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved