VIRAL, Pengemis Perempuan di Kolong Jembatan di Bogor Punya Cek 1,3 Miliar, Tabungan dan Motor

seorang pengemis perempuan tertangkap tangan oleh petugas Dinas Sosial Kota Bogor ternyata memiliki cek senilai satu miliar

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa/Instagram Dinsos Kota Bogor
Viral, seorang pengemis perempuan tertangkap tangan oleh petugas Dinas Sosial Kota Bogor dan ternyata memiliki harta melimpah, bahkan punya cek senilai satu miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah. 

TRIBUNCIREBON.COM, BOGOR - Viral, seorang pengemis perempuan tertangkap tangan oleh petugas Dinas Sosial Kota Bogor dan ternyata memiliki harta melimpah, bahkan punya cek senilai satu miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah.

Temuan menghebohkan itu dibagikan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor melalui akun instagramnya.

Pengemis kaya raya dan viral di Bogor itu diketahui berjenis kelamin perempuan memiliki uang tunai, berbagai macam STNK dan cek senilai satu miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah. 

Dari keterangan akun sosial media milik Dinsos Kota Bogor, diketahui perempuan pengemis viral tersebut merupakan penghuni kolong jembatan Panaragan, Kota Bogor yang sudah 3 kali dievakuasi Dinsos

Dia diketahui memiliki uang tunai yang cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yang cukup besar.

Mereka menjadi pengemis dan pemulung sebagai profesi dan kerjaan rutin.

Baca juga: Viral Kakek Pengemis di Indramayu, Dapat Rp 9 Juta Per Bulan, Saat di Jakarta Lebih Fantastis Lagi

Pengemis Perempuan
Viral, seorang pengemis perempuan tertangkap tangan oleh petugas Dinas Sosial Kota Bogor dan ternyata memiliki harta melimpah, bahkan punya cek senilai satu miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah.

Buku tabungan milik pengemis perempuan yang tinggal di kolong jembatan di Kota Bogor.
Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani untuk menambah penghasilan mereka.

Melalui akun tersebut, sekaligus mengimbau agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti itu, sebab akan semakin membuat mereka betah menjadi (Gembel Pengemis) GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah.

Dinas Sosial Kota Bogor terus berusaha menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang.

"Bersama SKPD lain kami bersinergi untuk menampung di Rusunawa bagi tuna wisma warga kota Bogor," demikian bunyi keterangan itu, dikutip pada Kamis (27/4/2023)

"Menyediakan fasilitas kesehatan bersama Dinkes, sekolah gratis di semua SD dan SMP Negeri, juga menyediakan sembako bantalan untuk kebutuhan sehari-hari," imbuh keterangan itu

Terkait dengan bantuan yang diberikan diharapkan masyarakat untuk dapat menyalurkannya melalui panti, langsung ke tempat tinggal mereka, atau melalui Baznas, Dinas Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial yg ada di Kota Bogor.

Viral ibu suruh anaknya ngemis

Sebelumnya, viral seorang Ibu di Kuningan, Jawa Barat menyuruh anak mengemis di Alun-alun. Bukannya kerja, wanita yang masih terlihat bugar itu malah enak ongkang-ongkang kaki di warung.

Sosok Ibu yang menyuruh anaknya ngemis itu kemudian viral di media sosial pada Rabu (15/3/2023).

Wanita yang sekitaran usia 35 tahun itu terciduk menyuruh anak mengemis di Alun-alun Kuningan setelah dilabrak sejumlah pria.

Beberapa pria menghampiri wanita tersebut yang sedang asik minum es di Warung dekat Alun-alun Kuningan.

Mereka melabrak Ibu tersebut yang diduga menyuruh anaknya mengemis. Saat dilabrak, wanita itupun tidak bisa berkutik dan mengakui telah menyuruh anaknya mengemis.

Wanita itu berdalih anaknya memang yatim sehingga memang harus mengemis.

Pria itu pun tidak terima dengan status yatim sebagai alasan Ibu tersebut menaruh anaknya untuk mengemis.

Pasalnya, ibu-ibu tersebut terlihat cukup sehat dan bugar untuk bekerja.

“Kalau yatim ya kamu yang usaha jangan suruh anak ngemis,” kata pria yang melabrak pakai Bahasa Sunda.

Seorang pria lainnya mengaku kesal dengan tindakan Ibu tersebut. Pasalnya, Alun-alun Kuningan semakin dipenuhi pengemis yang kemudian mengganggu kenyamanan kota.

Perekam video pun berharap Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) segera menangani kasus eksploitasi anak yang dilakukan oleh orang tua sendiri di Kuningan.

Fenomena ngemis online

Terbukanya ruang informasi melalui duna digital memungkinkan orang mencari pendapatan dengan berbagai macam cara.

Terbaru, fenomena 'ngemis online' ramai diperbincangkan di publik dan menuai pro-kontra.

Seperti diketahui, koten ngemis online akhir-akhir ini kerap kita jumpai di media sosial.

Jika dilihat, ada nilai positif dari fenomena ini.

Bagi mereka yang benar-benar membutuhkan uluran tangan, fenomena ini tentu sangat bermanfaat.

Namun dengan banyaknya pengguna internet yang berdonasi secara online, menjadikan celah penipuan bagi orang-orang tak bertanggung jawab.

Baca juga: Banding Ditolak, Hakim Nilai AGH Beri Jalan Mario Dandy Lampiaskan Dendam

Demi mengantisipasi hal-hal buruk dari fenomena ngemis online, Kementrian Komunikasi dan Informasi lewat Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan diskusi Obrol-obrol Literasi Digital (OOTD) dengan tema "Fenomena Ngemis Online" secara daring pada Kamis, 23 Februari 2023

Internet diibaratkan sebagai fungsi dari pisau.

Di tangan yang tepat, pisau bisa saja bermanfaat untuk hal-hal baik.

Namun jika digunakan dengan tidak benar, pisau bisa saja melukai seseorang.

"Kuncinya ada di pengguna tersebut, bagaimana pengguna mampu memanfaatkan tools yang dimiliki oleh mereka untuk bisa berbagi kebaikan," ungkap Faris Mufid, Public Policy Tiktok melalui keterangan tertulis Siberkreasi. 

Sementara itu, Mira Sahid selaku Wakil Ketua Umum Siberkreasi mengatakan fenomena ngemis online ini merupakan contoh dari kreatifitas pengguna internet tanpa dibekali dengan literasi digital yang baik.

"Sangat disayangkan jika kreatifitas menimbulkan kesan adanya hilang empati di dunia digital. Selama niat kontennya meminta-minta itu dapat merugikan orang lain," jelas Mira.

Menanggapi fenomena ngemis online ini, Konten Kreator, Bimo Ghifari mengatakan fenomena ini seharusnya dapat menjadi cerminan bagi para konten kreator untuk dapat meningkatkan kepercayaa diri dalam berkreatifitas.

"Kalau orang-orang yang nyiram diri pakai lumpur saja bisa bikin konten, kenapa kita yang punya skill gak bisa nunjukin potensi kita di media sosial," pungkasnya.

Lewat diskusi ini diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih bijak dalam beraktivitas di dunia digital.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pengemis Kolong Jembatan Bogor Viral Punya Cek 1,3 Miliar dan Kaya Raya, https://lampung.tribunnews.com/2023/04/27/pengemis-kolong-jembatan-bogor-viral-punya-cek-13-miliar-dan-kaya-raya?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved