Idul Fitri 2023

1 Syawal 1444 H Jatuh Pada Sabtu 22 April 2023 Menurut Hasil Hisab Ephemeris MUI Tasik

MUI Kota Tasikmalaya telah merilis hasil hisab awal Syawal 1444 Hijriah dengan Metode Hisab Ephemeris di Pantai Sindangkerta

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Ilustrasi pemantauan hilal 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBINCIREBON.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya telah merilis hasil hisab awal Syawal 1444 Hijriah dengan metode hisab Ephemeris di Pantai Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu (19/4/2023).


Diketahui, Metode hisab Ephemeris merupakan metode untuk menghitung hilal dan berisi rumusan guna mengolah data matahari dan bulan saat terjadi konjungsi, yakni posisi matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis astronomis.

Dilansir dari laporan resmi MUI Kota Tasikmalaya, Asep Zainy Arief selaku Ketua Komisi Fatwa, Falakiyah, dan Hisab MUI Kota Tasikmalaya mengungkap, bahwa Ijtima’ (konjungsi) menjelang awal Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Kamis (20/4/2023) pukul 11.15 lebih 06.54 detik WIB.

Sehingga ijtima’ terjadi jauh sebelum ghurub (terbenam) matahari, bahkan sebelum zawal (red: permulaan bergeraknya matahari dan perginya ke arah barat setelah mencapai puncak ketinggiannya di tengah-tengah langit).


“Terbenam matahari pada Kamis (20/4/2023) terjadi pada pukul 17.44 lebih 11.84 detik WIB, sehingga pada saat terbenam matahari, umur hilal adalah 06 jam 29 menit 06.20 detik. Pada saat terbenam matahari hilal sudah wujud,” jelas Asep melalui laporan resminya tersebut.


Lanjutnya, mengenai ketetapan tanggal 1 Syawal 1444 H, pihaknya menanti hasil sidang itsbat Kementerian Agama (Kemenag) Pusat yang dilaksanakan selepas Maghrib pada Kamis (20/4/2023).


“Memperhatikan kesepakatan baru Musyawarah Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), bahwa batas imkanur ru’yat adalah hilal sudah berada pada ketinggian 3 derajat di atas ufuk mar’iy dengan sudut elongasi sudah 6,4 derajat.

"Maka, pada waktu ghurub Kamis (20/4/2023) hilal sudah wujud, tapi belum memenuhi kriteria dapat dirukyat, karena ketinggian dan sudut elongasi masih sangat rendah.

"Oleh sebab itu, waktu setelah ghurub masih masuk bulan Ramadan, yakni tanggal 30 Ramadhan 1444 Hijriah dan selepas shalat Isya masih dilakukan shalat Tarawih (terakhir). Maka, 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu (22/4/2023),” tutup Asep melalui laporan tersebut. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved