Nasabah BPR KR Gelar Yasinan di Malam Jumat Kliwon di Pendopo Indramayu, Berharap Hati KPM Tergugah

Para nasabah ini semula datang ke Pendopo Indramayu karena mendengar kabar bupati bersedia menemui mereka. Ternyata . . .

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Para nasabah BPR KR saat melakukan yasinan di Pendopo Indramayu, Kamis (13/4/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Aksi yasinan atau membaca Al Quran Surat Yasin dilakukan para nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja di Pendopo Indramayu, Kamis (13/4/2023) malam.

Momen yasinan di malam Jumat Kliwon ini dimaksudkan para nasabah agar bisa mengetuk pintu hati Bupati Indramayu selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) BPR Karya Remaja.

Pasalnya, para nasabah mengaku sudah sangat lelah dan berharap kepastian kapan uang tabungan mereka dikembali.

Apalagi Hari Raya Idulfitri 1444 H tinggal beberapa hari lagi.

Mereka membutuhkan uang tabungannya untuk memenuhi kebutuhan lebaran.

"Akhirnya tadi ada ibu-ibu yang punya inisiatif bagaimana kalau kita yasinan saja mumpung malam Jumat Kliwon. Harapannya sih mudah-mudahan ibu Bupati tergugahlah dengan nasib temen temen nasabah," ujar salah satu nasabah, Uho Alkhudry kepada Tribuncirebon.com.

Uho Alkhudry menceritakan, kedatangan para nasabah hari ini ke Pendopo Indramayu diketahui untuk beraudiensi dengan Bupati Indramayu.

"Kita kan dikasih informasi oleh H Ali Wardana (fasilitator) bahwa ibu Bupati siap menerima nasabah, begitu ceritanya. Jadi ya kita dengan teman-teman ke Pendopo," ujar dia.

Para nasabah saat itu tiba di Pendopo Indramayu selepas salat Zuhur.

Namun hingga malam hari, mereka tidak ditemui oleh Bupati Indramayu.

Diceritakan Uho, para nasabah bahkan sampai buka puasa di Pendopo Indramayu dengan menu seadanya hasil patungan mereka.

Ada yang patungan Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, hingga Rp 100 ribu.

Uang itu sebagian dibelikan menu berbuka lewat aplikasi pesan makanan dan sebagian dibelikan dengan cara membeli langsung.

Di sisi lain, ketika salah satu nasabah yang merupakan ibu-ibu hendak kembali ke Pendopo setelah membeli takjil, lanjut Uho, ibu itu justru dihalang-halangi tidak boleh masuk oleh petugas Satpol PP.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved