BNN Kota Tasikmalaya Minta THR ke Perusahaan Bus, Tere Liye: Isi Surat Kocak, Tak Punya Marwah
VIral, beredar sebuah surat dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya yang berisikan meminta THR kepada perusahaan bus PO Budiman
TRIBUNCIREBON.COM, KOTA TASIKMALAYA - VIral, beredar sebuah surat dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya yang berisikan meminta tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan bus PO Budiman Tasikmalaya.
Surat bernomor B/1591V/KA/SU.00/2023/BNNK-TSM Tasikmalaya tanggal 10 April 2023 itu ditandatangani Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim. Isi surat itu ditujukan kepada Direktur PO Budiman Tasikmalaya bercap dan bertanda tangan resmi Kepala BNN Kota Tasikmalaya.
Isi surat itu ditujukan kepada Direktur PO Budiman Tasikmalaya bercap dan bertanda tangan resmi Kepala BNN Kota Tasikmalaya.
"Kami segenap keluarga besar Badan Narkotika Nasional Kota Tasikmalaya Mohon Partisipasi dan Apresiasi Bapak/Ibu/Saudara untuk membantu berupa THR maupun Paket Lebaran untuk 28 (dua puluh delapan) anggota di lingkungan BNN Tasikmalaya," tertulis dalam surat itu.
Baca juga: Bulan April Tiba, THR PNS 2023 Sudah Cair Belum? Cek Rincian dan Tunjangan dari Pemerintah untuk PNS
Baca juga: THR PNS 2023 Sudah Cair, Ini Tanggal Pencairan THR Pegawai Swasta, Tak Boleh Dicicil
Humas PO Budiman Tasikmalaya Lujen mengatakan sudah mengetahui adanya surat itu, tetapi belum sempat menerima secara langsung.
"Kalau surat sih kita belum menerima ya, tapi memang simpang siur berita itu sudah menyebar. Dalam pemberian THR, kami berpikirnya karyawan diutamakan. Isu yang menyebar ini ke perusahaan belum ada," kata Lujen yang dihubungi wartawan melalui telepon, Selasa (11/4/2023).
Belakangan, surat itu kemudian ditarik kembali setelah viral.
Pengakuan surat tersebut dicabut disampaikan langsung oleh Kepala BNN Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim.
"Itu mungkin suatu kesalahan dari kami. Saya pimpinannya, hal itu tidak boleh terjadi. Saya berpikir sebenarnya hanya untuk anggota saja, tapi surat itu sudah dicabut," kata Iwan, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (11/4/2023).
Menurut Iwan, tujuan awal surat itu dikeluarkan hanya karena ingin memberi tambahan bantuan Lebaran untuk anggotanya.
"Tujuannya untuk memberi tambahan buat anggota dalam bentuk barang sembako. Mohon maaf, ini salah dan kesalahan saya. Untuk dimaklumi, saya tidak menyadari jadi seperti ini," ujar Iwan.
Beredarnya surat permintaan THR ini juga membuat netizen bereaksi. Rata-rata menghujat BNN Kota Tasikmalaya.
Bahkan penulis terkenal Tere Liye pun sampai membuat tulisan soal BNN Kota Tasikmalaya yang disebutnya tak punya marwah.
Berikut tulisan lengkap Tere Liye yang diunggah di akun Facebook Tere Liye.
*Marwah
Kalian harus mengenal kata ini: 'marwah'
Apa artinya? Kehormatan. Harga diri.
Penting sekali mengenal kata ini, lantas diresapi, kemudian dilaksanakan dengan gagah. Kita itu punya marwah saat lahir. Diberikan ke setiap manusia. Agar kita bisa mencegah dari prilaku tidak pantas. Salah-satunya, meminta2.
Boleh meminta2? Boleh saja. Anak minta duit ke orang tua. Masuk akal. Karyawan minta gajinya naik. Juga masih masuk akal. Satpam kompleks minta THR ke penghuni kompleks yg dia jaga. Juga masih okelah. Tapi saat konteksnya tidak ada, kita meminta2 kemana saja, seriusan deh, Kawan. Kita itu pengemis? Kita itu punya harga diri tidak sih?
Contoh. Surat dari BNN Tasikmalaya ke perusahaan ini, mereka minta THR. Isi surat ini sungguh kocak. Dibuka dengan basa-basi selamat lebaran, cahaya suci Idul Fitri bla bla bla. Lantas di bold (dibuat tebal), mohon partisipasi dan apresiasi. Mohon kok kamu bikin bold hurufnya? Apresiasi? Whaaat, apanya yg mau diapresiasi saat kamu minta2 begini?
Setiap lebaran, surat2 begini berseliweran dimana2. Ormas minta THR. Preman2 minta THR. Kelurahan/desa minta THR. Lembaga2 minta THR. Mereka kirim kemana2 suratnya. Kamu nyadar nggak sih, ini mirip kayak malak orang lain. Ruko2, toko2, perusahaan2, sudah biasa sekali dapat surat beginian.
Kok bisa mereka 'kreatif' begini? Sederhana: karena tidak punya marwah. Kehormatan diri. Menjaga diri dan keluarga dari tabiat minta2. Merasa miskin, merasa berhak dikasih, merasa sah-sah saja, boleh2 saja mengemis.
Kamu pernah lihat nenek2 tua, masih kerja serabutan, karena dia tidak mau minta2. Kakek2 sepuh masih keliling menjajakan barang, karena dia tidak mau merepotkan orang lain. Lah, kamu masih sehat walafiat, malah sebenarnya ada penghasilan, eeeh, masih minta2 duit THR.
Didik anak2 kita, generasi berikutnya soal marwah ini.
Agar besok2, mereka tidak hanya menjauhi prilaku minta2, mereka pun gagah berani melawan tabiat korup, suap, dkk. Indonesia itu sudah lama sekali kehilangan marwah-nya. Yang banyak adalah oportunis, para penjilat, pengangguran tapi bergaya relawan, oligarki super maruk, pejabat yg memikirkan perutnya sendiri.
*Tere Liye, penulis novel NEGERI PARA BEDEBAH
BNN Kota Tasikmalaya
Gegara Minta THR ke PO Budiman, Kepala BNN Kota Tasik Dikabarkan Dicopot, Ini Kata Anak Buahnya |
![]() |
---|
Seusai Viral Minta THR, BNN Kota Tasikmalaya Dikirimi Uang Mainan dan Pisang Mentah |
![]() |
---|
BNN Kota Tasikmalaya Bakal Disanksi Gara-gara Minta THR ke Perusahaan Bus |
![]() |
---|
Viral BNN Kota Tasikmalaya Minta THR ke Perusahaan Bus, BNN Jabar: Tidak Diperbolehkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.