Kultum Ramadhan 2023

Materi Kultum Ramadhan 2023, Saat Ramadan Mukmin Melakukan Dua Jihad di Siang dan Malam, Apa Itu?

Jika bisa melakukan dua jihad tersebut, ada pahala tak terbatas dari Allah SWT.

Editor: taufik ismail
Pos-Kupang.com
Kultum Ramadhan 2023 oleh Ustaz Hendra Abdurrahman pengasuh Pesantren Jalanan Milenial Masjid Hijrah BJTB (Bawah Jembatan Tol Buahbatu). 

TRIBUNCIREBON.COM - Di bulan Ramadan, setiap mukmin ibarat melaksanakan dua jihad di siang dan malam hari.

Itulah sedikit nukilan dari materi Kultum Ramadhan 2023 yang dibawakan oleh Ustaz Hendra Abdurrahman.

Beliau adalah pengasuh Pesantren Jalanan Milenial Masjid Hijrah BJTB (Bawah Jembatan Tol Buahbatu).

Berikut ceramah atau kultum Ramadhan dari Ustaz Hendra yang berjudul Momen Terbaik bagi Milenial.

"Ibnu Rajab al Hanbali rahimahullah dalam Kitab Lathoiful Ma’arif pernah berkata, “Ketahuilah bahwasannya bagi seorang mukmin di bulan Ramadan akan terkumpul dua jihad terhadap dirinya sendiri. Pertama, jihad pada waktu siang hari dengan melaksanakan shaum. Kedua, jihad pada waktu malam hari dengan cara  melakukan qiyam Ramadan. Maka apabila sudah terkumpul dua unsur jihad ini, layak dirinya mendapatkan hak dari Allah swt berupa pahala yang tidak terbatas.” 

Istilah jihad sering digunakan pada suatu hal yang sangat memberatkan dan menyusahkan, dan tidak semua orang akan sanggup untuk melakukan.

Istilah jihad disematkan Ibnu Rajab dalam kaitan dengan Ramadan untuk memberikan pengertian bahwasannya momen-momen kebaikan yang disediakan Allah di bulan tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan oleh setiap manusia pada umumnya.

Untuk menggapainya dibutuhkan tekad yang kuat disertai keimanan dan aqidah yang terbaik. 

Itu sebabnya, momen terbaik Ramadan akan lebih besar jika dimanfaatkan oleh kalangan milenial mengingat mereka adalah generasi yang masih memiliki tenaga yang besar dan tekad yang sangat kuat dibandingkan dengan generasi kolonial.

Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.”

Hadist tersebut mengisyaratkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mendorong umatnya agar senantiasa menjadi pribadi yang kuat serta selalu bersemangat pada sesuatu yang bermanfaat dan tidak menjadi generasi yang lemah pada saat tertimpa musibah yang hal itu akan membukakan peluang syetan leluasa memalingkan aqidahnya.

Seandainya terkondisikan dalam keadaan lemah karena sesuatu hal, maka segeralah meminta tolong kepada Allah Swt melalui doa-doa yang dipanjatkan agar segera menjadi kuat dan tidak terlena dalam kelemahan.

Tentu dorongan dari Nabi tersebut akan lebih terasa dan efektif jika sasarannya ditujukan kepada generasi milenial mengingat mereka adalah generasi yang secara jasmani dan rohani ada pada masa-masa tumbuh dan berkembang yang berpotensi besar bisa memanfaatkan segala kebaikan dan ibadah yang tersedia. Tidak terkecuali pada bulan Ramadan.

Berbeda dengan generasi kolonial. Semangat sudah pasti mereka ada. Namun terkadang tenaga yang sudah berkurang.

Atau mungkin tenaga masih cukup ada, namun semangat tidak begitu kuat untuk melakukannya karena terkendala oleh suatu hal lainnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved