Kultum Ramadhan 2023

Materi Kultum Ramadhan 2023 Puasa Adalah Perisai, Mencegah dari Perbuatan Buruk dan Maksiat

Puasa merupakan perisai bagi yang melaksanakannya. Menjaga kita agar tak melakukan perbuatan buruk dan maksiat.

Editor: taufik ismail
tribun
Puasa adalah perisai. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Nabi Muhammad SAW bersabda shaum atau puasa adalah perisai.

Apa maknanya? Berikut ini Kultum Ramadhan 2023 dari H Iman Setiawan Latief, Ketua PW Persatuan Islam Jabar, Pengasuh Ponpes Risalatul Iman.

Judul ceramah atau kultum ini Shaum Adalah Perisai.

"Bulan Ramadan telah tiba. Saatnya kita memanfaatkan bulan yang penuh keberkahan dan kemuliaan ini dengan pundi-pundi amal saleh serta menahan diri dari segala sesuatu yang merugikan, baik di dunia dan di akhirat. 

Rasulullah Saw bersabda, shaum adalah junnah (perisai). (H.R Al-Bukhari, no Hadits : 1761)

Makna junnah adalah penutup untuk melakukan dosa-dosa, atau penutup pintu neraka.

Kedua makna ini (penutup untuk melakukan dosa-dosa atau penutup pintu neraka) merupakan kepastian dan keharusan.

Orang yang menutup diri untuk melakukan dosa, berarti ia telah menutup pintu neraka.

Orang yang menutup pintu neraka, maka ia harus menutup diri dari melakukan dosa-dosa. 

Shaum diibaratkan perisai, berarti orang yang shaum seperti halnya seseorang yang mau perang yang menggunakan perisai untuk menyerang dan melawan musuh, dengan harapan akan memenangkan pertarungan itu.

Sebab, besar harapan bagi seorang prajurit yang ikut perang dalam keadaan menggunakan perisai untuk menutup, menjaga dan menahan serangan musuh. Karena ia yakin bahwasanya serangan musuh itu pasti berbahaya, akibatnya akan melukainya. 

Begitu juga orang yang shaum, ia memiliki musuh yang nyata yaitu syetan yang akan menjerumuskannya melakukan kemaksiatan dan mengikuti hawa nafsu yang akhirnya akan menempati neraka yang penuh dengan kesengsaraan.

Orang yang shaum mesti besar harapan untuk mengalahkan musuhnya yaitu syetan karena ia memiliki perisai yang akan menahan dan menjaganya dari kemaksiatan dan dosa-dosa. 

Ibnu Abdil Barr berkata, "Cukup bagimu dengan ini sebagai keutamaan bagi orang yang shaum." (Faidhul Qadir, Juz : 4, Hlm : 249). 

Seolah-olah ucapan ini bermaksud, janganlah kamu melakukan kemaksiatan-kemaksiatan yang merupakan dorongan dari musuhmu yaitu syetan, karena kamu sedang shaum.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved