Cerita Pilu Nasabah BPR Karya Remaja Indramayu, Suami Sakit Parah, Uang Rp 200 Juta Tak Bisa Diambil

Rida membutuhkan uang untuk pengobatan suaminya. Namun uang tabungannya di BPR Karya Remaja Indramayu tak bisa diambil.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Rida (55) nasabah BPR Karya Remaja Indramayu saat menunjukan buku tabungan miliknya di DPRD Indramayu, Selasa (14/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dengan nyaris menitikan air mata, Rida (55) warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu ingin meminta keadilan.

Ia ikut rombongan nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Kabupaten Indramayu mendatangi gedung DPRD Indramayu, Selasa (14/3/2023).

Sekitar 60 orang nasabah BPR Karya Remaja Indramayu datang untuk mengadu ke legislatif karena uang tabungan mereka yang disimpan pada bank milik pemerintah daerah tersebut sulit untuk dicairkan.

Di sisi lain, Rida juga teringat suaminya yang saat ini sedang sakit dan terbaring lemah di rumah. 

Suaminya itu menderita tumor serta penyakit komplikasi lainnya dan harus segera mendapat penanganan medis.

Rida pun sangat membutuhkan uang untuk biaya berobat suaminya ke rumah sakit.

"Simpanan saya semuanya Rp 200 juta, tapi sulit dicairkan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (14/3/2023).

Rida menyampaikan, pihak bank selalu memberi alasan bahwa uang milik Rida tersimpan dengan aman di bank.

Alasan tersebut terus berulang setiap kali Rida datang untuk meminta haknya sebagai nasabah.

"Katanya nanti dicairkan, uangnya masih ada, masih aman di bank. Cuma kan saya enggak perlu aman tidaknya, yang saya butuhkan itu pencairannya," ujar dia.

Di samping itu, diakui Rida, jika pun bisa dicairkan, paling pihak bank hanya memberikan uang Rp 1-2 juta saja.

Sementara untuk pengobatan suaminya membutuhkan biaya yang lebih besar.

Hal inilah yang membuatnya berkaca-kaca dan nyaris menangis.

Rida ingin meminta kejelasan kapan uang miliknya bisa dikembalikan.

Seorang nasabah BPR Karya Remaja menunjukkan buku tabungannya saat mendatangi DPRD Indramayu untuk meminta bantuan agar uang mereka bisa dicairkan, Selasa (14/3/2023).
Seorang nasabah BPR Karya Remaja menunjukkan buku tabungannya saat mendatangi DPRD Indramayu untuk meminta bantuan agar uang mereka bisa dicairkan, Selasa (14/3/2023). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Keinginan yang sama diungkapkan oleh Sri Yani.

"Kami di sini semuanya tidak ada masalah, tapi kenapa uang kami tidak bisa dicairkan," ujar salah seorang nasabah Sri Yani (38) warga Kecamatan Juntinyuat kepada Tribuncirebon.com.

Pada kesempatan itu, Sri Yani juga menunjukan buku tabungan dan deposito yang ia miliki di bank tersebut.

Total uang yang ia miliki sebesar Rp 250 juta, dari nominal tersebut sudah bisa dicairkan Rp 100 juta.

Sehingga sisa masih ada Rp 150 juta lagi. Selain itu ada pula tabungan atas nama suaminya.

Sri Yani mengatakan, jika ditotal keseluruhan dengan tabungan milik suami ada sebesar kurang lebih Rp 500 juta.

"Ini juga deposito percuma, dicairin juga enggak bisa cair," ujar dia.

Belakangan ini, uang miliknya sangat sulit dicairkan.

Pihak bank hanya mampu mencairkan uang milik Sri Yani sebesar Rp 1 juta per minggu.

Di sisi lain, Sri Yani sangat membutuhkan uang untuk keperluan sehari-hari, modal usaha, hingga berobat orang tua.

"Kalau misal mau dibangkrutkan (BPR KS) ya sudah, tapi jangan membebani nasabah. Kami hanya ingin uang kami kembali, itu saja," ujar dia.

Di sisi lain, BPR Karya Remaja Indramayu diketahui saat ini sedang bermasalah.

Hal tersebut karena adanya kredit macet yang ditaksir jumlahnya mencapai Rp 141 miliar.

Pada kesempatan itu, puluhan nasabah tersebut diketahui ditemui langsung oleh Ketua DPRD Indramayu Syaefudin.

DPRD Indramayu pun berjanji akan menjembatani para nasabah untuk bisa menyampaikan keluhan langsung kepada pemilik modal BPR KS, dalam hal ini Bupati Indramayu.

Ia mengakui, kesabaran para nasabah sekarang ini sudah sampai pada batasnya. Sehingga perlu ada tindaklanjut agar para nasabah juga bisa mendapat keadilan.

"Yang hadir ini ada 60 orang, mereka perwakilan mewakili nasabah yang lain. Untuk nominal katanya ada juga yang sampai Rp 30 miliar sulit dicairkan," ujar dia.

Baca juga: Puluhan Nasabah BPR Karya Remaja Indramayu Sudah Habis Kesabaran, Ingin Uang Mereka Kembali

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved