Detik-detik Pemain Sepak Bola Putri Perses Sumedang Pukul Pemain Persima, Tapi Tak Dikartu Merah

Persima Majalengka membuat surat terbuka kepada Ketua Umum PSSI terkait apa yang dialami timnya di semifinal Piala Pertiwi Jawa Barat 2022/2023.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tangkapan Layar Video
Detik-detik pemain sepak bola wanita dari Perses Sumedang memukul kiper Persima Majalengka. Anehnya, pemain yang memukul tak diberi kartu merah. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Tim sepak bola putri Persima Majalengka secara resmi melayangkan protes kepada Federasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Hal itu buntut dari salah satu pemainnya yang dipukul oleh salah satu pemain Perses Sumedang dalam pertandingan lanjutan Piala Pertiwi Jawa Barat 2022/2023 di Stadion Ahmad Yani, Sumedang pada Senin (27/2/2023).

Aksi pemukulan itu pun terekam dalam sebuah video.

Dalam video yang beredar berdurasi 24 detik itu memperlihatkan, kiper Persima Majalengka berbaju warna biru tua yang sedang berselebrasi di tengah lapangan.

Namun beberapa saat kemudian, ada seorang pemain Perses Sumedang berbaju warna biru muda langsung memukul kiper Persima tersebut dari belakang.

Sontak, aksi pemukulan itu membuat sang kiper tersungkur ke tanah.

Saat itu juga para pemain lain dan official kedua tim langsung melerai di tengah aksi bersitegang tersebut.

Sekretaris Umum Persima Majalengka, Jhoni Gumilar mengatakan, pihaknya langsung membuat surat pernyataan protes terbuka yang ditunjukkan kepada PSSI, dalam hal ini Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Dalam surat tersebut setidaknya ada lima poin yang dikeluhkan Persima.

"Kami manajemen sudah bikin surat terbuka, karena kami tidak mau bikin surat protes. Surat protes itu tidak mengubah hasil dan hanya menguntungkan pihak (Askot) Provinsi Jabar."

"Ketika kami layangkan surat, kami harus keluarkan uang Rp 3 juta untuk uang protes. Dari pada buang-buang uang untuk itu, saya kirim surat terbuka ke beberapa media dan ditunjukkan langsung kepada ketua PSSI, Erick Thohir. Di dalamnya ada 5 poin," ujar Jhoni, Rabu (1/3/2023).

Dalam beberapa poin itu, jelas dia, pihak Persima menginginkan agar PSSI melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap perangkat pertandingan, khususnya wasit.

PSSI juga diminta agar memberikan sanksi kepada siapa pun yang terlibat dalam skenario pertandingan atau match fixing.

"Semoga dipahami bahwa ketika kami bertindak dan melakukan ini semua bukan karena benci, tapi karena kecintaan kami terlalu besar kepada sepak bola Indonesia."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved