178 Warga Lembang Keracunan Usai Hadiri Acara Pernikahan, Sampel Makanan dan Air Diuji Laboratorium

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto katakan, selain sampel makanan, pihaknya juga telah mengirimkan sampel air yang digunakan untuk memasak

Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Warga yang mengalami keracunan saat mendapat perawatan di Masjid Jami Al-Huda Lembang, Senin (27/2/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Sampel makanan yang menyebabkan 178 warga di Kampung Cijengkol, RT 3/5, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan saat ini sudah dikirim ke Labkesda Jabar untuk dilakukan uji laboratorium.

Seperti diketahui, 178 warga tersebut keracunan di Lembang itu terjadi setelah mengkonsumsi nasi, rolade, beef stik, sop, mustopa, capcay, rujak di acara hajatan pernikahan hingga mengalami gejala diare, mual, dan muntah-muntah.

Baca juga: 178 Warga di Lembang Keracunan Usai Acara Pernikahan, Alami Diare & Muntah-Muntah, Dirawat di Masjid

Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Wijayanto mengatakan, selain sampel makanan, pihaknya juga telah mengirimkan sampel air yang digunakan untuk memasak nasi dan makanan lain untuk dilakukan uji laboratorium.

"Jadi selain makanan, kita juga langsung melakukan uji laboratorium air dari keran atau titik terakhir yang digunakan warga untuk memasak makanan," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (28/2/2023).

Atas hal itu pihaknya belum bisa memastikan, penyebab keracunan tersebut karena harus menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan dan air sudah keluar dulu.

"Kira-kira untuk hasilnya akan keluar sekitar satu pekan hingga 10 hari, setelah itu penyebabnya bisa diketahui apakah dari makanan atau dari air," kata Hernawan.

Kepala Puskesmas Lembang Yana Mulyana mengatakan, sampel makanan tersebut sudah diambil tepat setelah ratusan warga itu mengalami keracunan, namun hingga saat ini hasil uji laboratoriumnya belum keluar.

"Jadi kami belum bisa menentukan dari bakteri apa atau jenis makanan apa yang menyebabkan warga disini mengalami keracunan," ucapnya.

Sementara sejak adanya laporan keracunan itu petugas medis dari Puskesmas Lembang dan Jayagiri langsung dikerahkan di posko RW 5 Desa Wangunsari karena mereka mengalami mual, muntah hingga diare.

"Namun tidak keluar darah dan lendir, tapi yang kita takutkan dari diare, apalagi sampai dehidrasi berat risikonya bisa fatal, bisa ginjal dan sebagainya dan bisa menimbulkan kematian, jadi itu yang kita waspadai," kata Yana.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved