178 Warga di Lembang Keracunan Usai Acara Pernikahan, Alami Diare & Muntah-Muntah, Dirawat di Masjid
Korban merasakan gejala keracunan pada Senin dini hari dan Senin subuh.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Ratusan warga mengalami keracunan massal setelah menghadiri acara hajatan pernikahan di Kampung Cijengkol, RT 3/5, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (26/2/2023).
Warga tersebut mulai merasakan gejala mual, diare, dan muntah-muntah pada Senin (27/2/2023) dan harus mendapat penanganan medis di beberapa tempat seperti di Masjid Jami Al-Hudaya, RSUD Lembang, dan rumah sakit swasta.
Camat Lembang Dudi Supriadi mengatakan, total warga yang mengalami keracunan itu mencapai 178 orang.
Korban ditangani di masjid Jami Al-Hudaya, RSUD Lembang, rumah sakit swasta, dan yang lainnya sudah pulang.
"Warga yang mendapat penanganan di sini (masjid) ada 143 orang, tapi dari sini ada 5 orang yang harus dirujuk ke RSUDĀ Lembang," ujarnya saat ditemui di Masjid Jami Al-Hudaya, Kampung Cijengkol, Senin (27/2/2023) malam.
Selain itu, kata Dudi, ada 32 orang lagi yang harus dirujuk ke rumah sakit swasta dan klinik, sementara 3 orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah mulai membaik.
Ia mengatakan, ratusan warga yang keracunan setelah menghadiri acara hajatan pernikahan tersebut rata-rata mulai merasakan gejala seperti mual, diare, dan muntah-muntah pada dini hari dan subuh.
"Jadi mereka keracunan setelah mengkonsumsi rolade, bistik, sop, mustopa, capcay, rujak, dan nasi," kata Dudi.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan makanan yang telah menyebabkan ratusan warga itu keracunan karena hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
"Jadi Insya Allah medis akan standby di sini sampai besok, kami akan pastikan sudah clear, mudah-mudahan enggak ada lagi pasien ya," ucapnya.
Kepala Puskesmas Lembang, Yana Mulyana mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, rata-rata warga yang keracunan itu memang mengalami gejala muntah-muntah, mual, serta diare.
"Frekuensinya sering dengan bentuknya cair, tidak ada darah, tidak ada lendir. Penanganan awal ada simptomatik dan pengobatan kausatif juga, terutama penanganan dehidrasi itu yang paling penting," kata Yana.
Baca juga: Semua Korban Sembuh, Kasus 106 Warga Cilangari KBB Keracunan Makanan Akhirnya Berakhir
Macan Tutul yang Kabur Masih Belum Ditemukan, Tim Sisir Area Luar Lembang Park and Zoo |
![]() |
---|
Kronologi Macan Tutul Lepas Dari Penangkaran Lembang Park Zoo, Menjebol Besi Penghalang |
![]() |
---|
Macan Tutul yang Lepas di Lembang Park Zoo Ternyata Berasal dari Kuningan |
![]() |
---|
KONDISI TERKINI Penampakan Anjing Pelacak di Lembang Park Zoo Usai Ada Kabar Macan Tutul Lepas |
![]() |
---|
Lembang Park Zoo Ditutup Usai Ada Kabar Macan Tutul Kuningan Lepas, Pengunjung Diminta Putar Balik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.