Calon Jemaah Umrah Majalengka Ditipu

Sudah 36 Warga Diduga Korban Penipuan Agen Travel Umrah Lapor Polisi, Total Kerugian Rp 941 juta

Sudah Sebanyak 36 warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat melapor dari 41 jemaah yang dikabarkan menjadi korban agen travel umrah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi buka suara soal penipuan agen travel umrah 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Sudah Sebanyak 36 warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat melapor dari 41 jemaah yang dikabarkan menjadi korban agen travel umrah.


Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi didampingi Kasat Reskrim AKP Febri Samosir mengatakan, para korban secara bersama-sama melapor peristiwa tersebut pada Selasa (7/2/2023).


Mereka mengaku telah menjadi korban penipuan umrah yang dilakukan oleh agen travel yang diduga berasal dari Nagrek, Garut tersebut.


"Baik kami mendapatkan laporan dari masyarakat pada 7 Februari 2023, ada travel agen umrah yang tidak memberangkatkan jemaah umrahnya."


"Sementara yang tercatat dan melaporkan ke Polres Majalengka ada 36 orang," ujar Edwin kepada Tribun, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Polisi Ungkap Modus Agen Travel Umrah yang Tipu Puluhan Jemaah di Majalengka, Begini Awal Mulanya

Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi buka suara soal penipuan agen travel umrah
Kapolres Majalengka, AKBP Edwin Affandi buka suara soal penipuan agen travel umrah (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Dari jumlah korban tersebut, menurutnya, rata-rata jemaah telah menyetorkan uang sebesar Rp 27 juta.


Jika ditotalkan para korban mengalami kerugian mencapai Rp 941 juta.


"Dengan kerugian sekitar Rp 941 juta," ucapnya.


Kata Kapolres, bahwa saat korban melapor, mereka membawa sejumlah alat bukti terkait penerbangan umrah.


Seperti peralatan koper, paspor dan lain sebagainya.


"Para korban juga sekalian membawa alat bukti terkait dengan yang disangkakan kepada pihak travel ini, seperti peralatan, sarana prasarana untuk berangkat umrah" jelas dia.


Adapun, masih kata Edwin, sang agen memiliki cara tersendiri untuk meyakinkan para jemaah untuk mengikuti jasanya dalam memberangkatkan ibadah umrah.


Para oknum agen travel itu telah beraksi menyasar para korban sejak bulan Juni 2022 lalu.


Saat itu, oknum agen tersebut menyasar ke sejumlah kelompok arisan haji di tiga kecamatan.


"Jadi kejadian awal yaitu sekitar bulan Juni 2022, itu ada travel agen yang datang ke arisan haji di Kecamatan Maja, Sukahaji dan Argapura," katanya.


Saat beraksi, kata Edwin, agen travel itu meyakinkan para jemaah untuk bisa memberangkatkan ke tanah suci.


Namun saat keberangkatan pada tanggal 29 Januari 2023 kemarin, hal itu urung terlaksana.


"Dan travel agen itu meyakinkan para jemaah untuk bisa memberangkatkan mereka ke tanah suci."


"Namun pada tanggal 29 Januari 2023, mereka akan diberangkatkan dan diinapkan di hotel stay in di Tangerang."


"Namun setelah 5 hari di lokasi penginapan, mereka tidak diberangkatkan, kemudian ketika menghubungi sang agen, sulit dihubungi," ujarnya.


Kapolres pun menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti peristiwa itu.


Ia pun berjanji dalam waktu dekat akan menangkap para pelaku tersebut.


"Penanganan ini sudah ditindaklanjuti oleh Polres Majalengka, terkait laporan yang dilakukan. Insyaallah dalam waktu dekat kami dapat mengungkap para pelaku penipuan tersebut" ucap orang nomor satu di Mapolres Majalengka itu.


Diberikan sebelumnya, puluhan warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh agen travel umrah.


Diketahui mereka berasal dari empat kecamatan yang ada di kota angin.


Menurut salah satu korban asal Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, Eroh Saroh (41) mengatakan, di desa tempat tinggalnya hanya ia bersama suaminya yang menjadi korban.


Sementara, korban lainnya masih warga Majalengka yang tersebar di 4 kecamatan.


"Di Desa Ciomas mah saya sama suami Asikin (58) (jadi korban), nah sisanya ada dari tetangga desa, di kecamatan lain juga ada."


"Pokoknya ada 4 kecamatan, Sukahaji, Sindang, Argapura dan Maja, jumlahnya 41 orang," ujar Eroh kepada Tribun, Sabtu (11/2/2023).

Eroh Saroh (55), warga Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka yang menjadi salah satu korban penipuan agen travel umrah dari 41 jemaah asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023).
Eroh Saroh (55), warga Desa Ciomas, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka yang menjadi salah satu korban penipuan agen travel umrah dari 41 jemaah asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (11/2/2023). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Para warga tersebut, menurutnya, kebanyakan teman kelompok arisan maupun pengajian.


Mereka sudah niat berangkat ke tanah suci untuk beribadah umrah sejak tiga tahun terakhir.


Uang-uang warga itu pun, kata Eroh, telah dititipkan secara kolektif di salah satu warga.


"Jadi ada yang teman pengajian, teman arisan, ada juga mantan jemaah haji, umrah. Kalau saya baru," ucapnya.


Eroh menceritakan, para jemaah tersebut berangkat bersama dirinya menggunakan bus ke Jakarta pada Minggu (29/1/2023).


Saat itu, pihak agen menjanjikan akan memberangkatkan rombongannya ke tanah suci.


Namun, bukannya langsung menuju bandara, Eroh beserta rombongannya justru diarahkan menginap di sebuah hotel di dekat bandara.


"Saya sama jemaah lain disuruh nginap 3 hari, dari situ belum ada kecurigaan. 3 hari itu, kita dibiayai nginapnya."


"Tapi pas hari ke-4 kita disuruh bayar sendiri, karena keberatan kita inisiatif pindah ke kontrakan di daerah Tangerang selama seminggu," jelas dia.


Hingga hari kesepuluh, Eroh mengaku masih memiliki harapan bisa berangkat menunaikan ibadah umrah.


Namun, karena tak ada kejelasan kapan berangkat, para jemaah pun akhirnya kembali ke Majalengka dengan perasaan kecewa.


"Hari kesepuluh itu saya sudah nginapnya di kontrakan, karena yang dibayar travel hanya sampai hari ketiga, hari keempat bayar sendiri, tapi karena gak sanggup akhirnya nyari kontrakan di wilayah Tangerang."


"Sebelum pulang kita nyari dulu tuh travelnya yang dikomandoi sama ketua rombongan, tapi gak ketemu, akhirnya kita pulang, tapi sebelumnya lapor polisi baik di Jakarta sama di Majalengka," katanya.


Atas insiden itu, Eroh hanya berharap, ia masih bisa berangkat untuk menunaikan ibadah umrah.


Sembari pihak kepolisian bisa mengungkap para pelaku yang diketahui berjumlah dua orang, yakni dari PT Sakata yang beralamat di Nagrek, Garut.


"Semoga polisi cepat menangkap pelaku, saya sudah gemas mau tanya kenapa mereka tega nipu gitu," ujarnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved