Gempa Turki

Update Kondisi Terkini Turki, Korban Selamat Harus Hadapi Cuaca Dingin, Korban Tewas Jadi 17 Ribu

Para penyintas gempa Turki kini dihadapkan dengan kondisi cuaca dingin.

Editor: taufik ismail
OMAR HAJ KADOUR/AFP
Warga dan penyelamat mencari korban dan penyintas di tengah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnaya di provinsi Idlib barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak di perbatasan dengan Turki, pada 6 Februari 2023. Sedikitnya 1.293 orang tewas dan 3.411 terluka di seluruh Suriah hari ini dalam gempa bumi yang berpusat di Turki barat daya, kata pemerintah dan tim penyelamat. 

Cuaca musim dingin, kerusakan jalan dan bandara akibat gempa menghambat tanggap darurat di seluruh wilayah yang dirundung satu dekade perang saudara di Suriah

Konflik itu membuat jutaan orang mengungsi di Suriah dan membuat banyak orang bergantung pada bantuan kemanusiaan, sementara jutaan lainnya melintasi perbatasan ke Turki untuk mencari perlindungan.

Beberapa warga di Turki mengeluhkan respons yang dianggap terlalu lambat. 

Presiden Recep Tayyip Erdogan sendiri dijadwalkan untuk melanjutkan turnya ke daerah-daerah yang hancur hari Kamis ini dan berusaha mengecilkan kritik yang datang kepadanya.

Sementara itu, tim tanggap darurat dan tim penyelamat di kedua sisi perbatasan bekerja sepanjang malam mencari korban selamat. 

Para ahli mengatakan waktu bertahan hidup berlalu dengan cepat bagi mereka yang terjebak di bawah reruntuhan atau tidak dapat memperoleh kebutuhan dasar. Pada saat yang sama, mereka mengatakan terlalu dini untuk membunuh harapan bertahan hidup bagi para korban.

Mereka yang Bertahan di Reruntuhan 

Di kota Elbistan, Turki, tim penyelamat membentuk rantai manusia saat mereka menggali melalui bangunan yang runtuh, mendesak semua orang untuk diam agar bisa mendengar teriakan minta tolong mereka yang selamat namun terjebak reruntuhan. 

Namun kini mereka semakin sering mengeluarkan jenazah dari bawah reruntuhan.

Seperti keluarga Havva Havam, yang  duduk di dekat api di seberang bekas rumah mereka yang kini menjadi tumpukan puing, masih berharap melihat tiga anggotanya ditemukan hidup.

Di Antakya di selatan, tim penyelamat mengeluarkan seorang gadis muda, Hazal Guner, dari reruntuhan bangunan dan juga menyelamatkan ayahnya, Soner Guner, lapor kantor berita IHA.

Saat mereka bersiap untuk memasukkan pria itu ke ambulans, kru penyelamat memberi tahu dia bahwa putrinya masih hidup. "Aku mencintai kalian semua," bisiknya samar.

Di tempat lain di kota itu, Serap Arslan mengatakan alat berat hari Rabu baru mulai memindahkan beberapa beton berat yang menutupi korban selamat yang terjebak, 

“Kami mencoba membersihkan puing-puing sendiri, tapi sayangnya usaha kami belum cukup,” kata pria berusia 45 tahun itu.

Badan penanggulangan bencana Turki mengatakan lebih dari 110.000 personel penyelamat sekarang bekerja mencari korban selamat, diperkuat lebih dari 5.500 kendaraan, termasuk traktor, derek, buldoser, dan ekskavator.

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved