Wisata Cirebon

Mau Wisata Asyik buat Refreshing atau Sekadar Kongkow saat Akhir Pekan di Cirebon? Ke Sini Aja Yuk!

Anda yang ingin memanfaatkan wisata jarak dekat demi bisa refreshing atau sekadar kongkow di Cirebon, berikut 4 tempat wisata yang mudah dijangkau

Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Suasana malam Alun-alun Kejaksan - Berikut 4 tempat wisata yang mudah dijangkau di Cirebon, cocok buat sekadar refreshing atau hanya buat kongkow. 

Pasalnya, menurut dia, sarana dan prasarana alun-alun sebagai ruang terbuka hijau (RTH) harus dijaga dengan baik demi kenyamanan bersama.

Baca juga: Cantiknya Alun-alun Kuningan Diresmikan Ridwan Kamil, Ada Patung Kuda Air Mancur hingga Amphitheater

3. Taman Pedati Gede

Berusia lebih dari lima abad, pedati gede masih disimpan di Situs Pedati Gede di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Belum lama ini, Pemkot Cirebon juga membuat replikanya. Masyarakat bisa menikmatinya di Taman Pedati Gede di Jalan Perkantoran, Kecamatan Lemahwungkuk, yang baru diresmikan, Senin (12/12/2022).

Meski dibuat pada abad ke-15, pedati gede sudah memiliki sistem yang canggih. Alat transportasi yang pembuatannya diprakarsai Pangeran Cakrabuana dan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ini sudah memiliki sistem peredam kejut.

Tak hanya sistem suspensi, roda pedati juga dirancang untuk bisa dilepas-pasang sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi, rodanya bisa empat, enam, delapan, hingga 10 pasang, tergantung pada jumlah muatannya," ujar Tri Prakosa, Ketua Tim Pelaksana Revitalisasi Taman Pedati Gede, yang juga Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Dirgantara ITB, saat ditemui usai peresmian Taman Pedati Gede, kemarin.

Ia mengatakan, pada masanya, pedati gede dipergunakan untuk mengangkut kayu jati dari Jawa Tengah yang akan dipakai untuk membangun Keraton Cirebon.

Itu sebabnya, roda pada kendaraan itu dirancang agar dapat dibongkar pasang sesuai jumlah kayu yang diangkutnya. Beban tersebut juga menjadi kuncian bagi rangka pedati saat pedati itu ditarik oleh kerbau.

Selain itu, bagian rodanya juga dapat bergeser naik dan turun berdasarkan kontur jalan yang dilalui, sehingga berfungsi menjadi suspensi pedati gede. Dengan suspensi ini, roda pedati bisa bertahan lebih lama, dan pedati dapat menanggung lebih banyak beban.

"Pedati gede ini didesain untuk melaju perlahan sambil mengangkut barang dan ditarik kerbau. Kalau di era sekarang mungkin seperti trailer," ujar Tri.

"Bagi saya, ini merupakan fenomena yang sangat luar biasa. Pedati gede ini dibuat pada abad ke-15 tetapi sudah menggunakan teknologi yang canggih meski bahannya dari kayu," lanjutnya.

Untuk mendapatkan referensi yang lengkap mengenai struktur pedati ini, Tri mengaku, harus terbang ke Leiden, Belanda.

Pasalnya, kondisi pedati gede yang asli, yang masih tersimpan di situsnya, sudah mulai rusak di beberapa bagian karena sempat terbakar.

Namun, referensi yang ditemukan di Leiden pun ternyata masih belum lengkap sehingga Tim ITB harus bekerja keras untuk mendesain kembali pembuatan replikanya yang skalanya 1 : 1, persis seperti aslinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved