Kasus Cianjur

Jadi Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs, Keluarga Tunggu Kepastian Makam Halimah Dibongkar

Pembongkaran makam Halimah korban pembunuhan berantai hingga saat ini belum ada kepastian, sehingga pihak keluarga masih menunggu kabar dari polisi

Editor: dedy herdiana
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Pihak Desa Karangtanjung dan keluarga saat meninjau makam Halimah, Sabtu (21/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Pembongkaran makam Halimah korban pembunuhan berantai Wowon Cs hingga saat ini belum ada kepastian, sehingga pihak keluarga masih menunggu kabar dari polisi terkait rencana ini.

Seperti diketahui, Halimah yang meninggal dunia pada tahun 2016 setelah dibunuh oleh partner in crime Wowon yakni Solihin alias Duloh (53) dimakamkan di TPU Islam Kampung Saar Mutiara, RT 3/7, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Baca juga: Tangisan Misbah, Lima Keluarganya Jadi Korban Pembunuhan Berantai, Minta Wowon Cs Dihukum Mati

Kepala Desa Karangtanjung, Rismawan mengatakan, terkait pembongkaran makam Halimah, pihak keluarga masih menunggu informasi resmi dari aparat kepolisian karena sampai saat ini belum ada kepastian kapan akan dibongkar.

"Sampai saat ini keluarga juga belum dapat kabar lagi dari kepolisian, sehingga masih menunggu informasi resmi," ujarnya saat dihubungi, Senin (23/1/2023).

Kendati demikian, Rismawan memastikan, pihak keluarga sudah menyampaikan terkait kesiapan pembongkaran makam Halimah tersebut demi membantu polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara pihak desa, kata dia, bakal mengawal proses pembongkaran makam tersebut dan nantinya akan terus berkoordinasi dengan keluarga dan aparat kepolisian.

"Pihak keluarga Halimah sudah menyampaikan ke kami, siap kalau makam almarhumah dibongkar lagi untuk membantu proses penyidikan polisi," kata Rismawan.

Sebelumnya, Misbah (43) adik kandung Halimah mengatakan, setelah mendapat kabar bahwa Halimah jadi korban serial killer Wowon cs sudah siap dan mengizinkan jika makam tersebut harus dibongkar.

"Kalau pihak keluarga menunggu (izinkan makam dibongkar) soalnya ingin jelas apakah benar (dibunuh) atau tidak," ujar Misbah beberapa waktu lalu.

Saat itu Misbah sendiri sempat menduga bahwa Halimah meninggal tidak wajar meski dikabarkan sakit karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kondisi kesehatan Halimah tidak bermasalah meski perutnya membesar.

Pihak keluarga juga, kata Misbah, mengizinkan polisi membongkar makam Halimah itu karena selama masa hidupnya ada kejanggalan dalam rumah tangganya bersama Wowon, terutama dalam hal materi.

"Jadi pas Halimah sakit, rumahnya dijual oleh Wowon dan uangnya dibawa Rp 30 juta. Sehingga keluarga merasa sakit hati, apalagi pas nikah tidak tahu dan tahu-tahu kakak saya sudah sakit," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved