Geger Teror Macan di Selajambe, Bupati Kuningan Siap Kerahkan Paguyuban Tukang Moro

Geger warga Desa Selajambe mendapat teror macan hingga para petani merasa ketakutan saat menggarap lahan pertaniannya.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Paguyuban Tukang Moro (Pamor) Kuningan, di Lokasi Perburuan, Kecamatan Ciniru, Minggu (14/6/2020). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Geger warga Desa Selajambe mendapat teror macan hingga para petani merasa ketakutan saat menggarap lahan pertaniannya.

Hal itu terjadi karena terungkap ada warga yang melihat langsung keberadaan macan yang lebih dari satu tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Kuningan H Acep Purnama, mengaku belum begitu percaya ada teror macan yang dialami warganya. 

Baca juga: Teror Macan di Kuningan Selatan, Bupati Acep Purnama Siapkan Anjing Untuk Duel Sama Macan

Namun, kalau pun itu benar terjadi, H Acep Purnama menegaskan pihaknya siap mengerahkan Pamor ( Paguyuban Tukang Moro).

"Ah, mana ada macan muncul hingga meneror warga sih," kata Bupati Acep saat berbincang dengan TribunCirebon.com, di sela diskusi bareng wartawan awal tahun 2023 di Objek Wisata Side Land, di Desa Kaduela, Kecamata Pasawahan, Kamis (12/1/2023).

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Kuningan ini bersikap keras, bahwa teror macan atau binatang buas itu tidak ada. "Ah, teror macan itu tidak ada. Saya belum lihat dan jika benar, mana buktinya," katanya.

Jika benar muncul teror macan di lingkungan masyarakat di Kuningan, Acep mengatakan, telah menyiapkan sejumlah anjing untuk mengusir atau melawan aksi teror macan tersebut.

"Jika benar ada macan, saya punya anjing dan punya Pamor ( Paguyuban Tukang Moro). Nanti saya adukan dengan macan, sekali - sekali jangan lawan atau mengusir hama babi saja," katanya.

Foto tangkapan video macan tutul di atas pohon di Kuningan, Kamis (18/11/2021).
Ilustrasi Foto tangkapan video macan tutul di atas pohon di Kuningan, Kamis (18/11/2021). (Ist/tangkapan video WAG)

Baca juga: Macan Teror Warga Kuningan Selatan, Sering Terlihat Bermain di Lahan Bebatuan, Lebih dari Satu

Informasi sebelumnya, usai melihat wujud macan di kawasan lahan perhutani wilayah Kuningan selatan. Sejumlah petani kopi memilih berhenti melakukan aktivitas dan penggarapan di lahan yang biasa di kelola pribadinya.

"Kabar petani kopi dan palawija pilih berhenti dan tidak melakukan penggarapan lahan yang di kelolaannya, itu benar dan menimpa pada warga desa kami yang berdomisili di Kampung Ciawi," ungkap Kepala Desa Selajambe, Didi saat memberikan keterangan kepada TribunCirebon.com, Kamis (12/1/2023).

Didi mengungkap, tidak banyak petani yang terlibat langsung mengelola lahan di perhutani sebagai penggarapan tanaman kopi dan palawija. Namun, hal ini jelas menjadi dampak dan menjadi pekerjaan rumah pemerintah desa sebagai pelayan masyarakat.

"Ya, dengan adanya petani yang pilih berhenti menggarap lahan pertanian di lahan perhutani. Tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami sebagai penyelenggara pemerintahan. Bayangkan saja, petani biasa mendapat keuntungan dari hasil tanaman yang di olahannya, kini mereka berhenti karena takut ancaman macan tersebut," ujarnya.

Aksi terpaksa berhenti dari profesi sebagai petani penggarap, Didi menyebut bahwa ini berdasarkan pengalaman petani yang telah melihat langsung sosok macan di beberapa titik bebatuan di lahan perhutani tersebut.

"Jadi menurut petani yang sudah melihat sosok macan saat di lahan garapan. Sekarang dia, seperti ketakutan dan sangat depresi hingga sering menghabiskan waktu di sekitaran tempat tinggalnya saja," katanya.

Baca juga: Usai Melihat Wujud Macan Sebesar Domba Adu, Petani Kopi di Kuningan Pilih Berhenti Menggarap Lahan

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved